Jadi Tahun Pemulihan, Jadikan Bisnis Semakin Bersinar dengan Mengikuti 3 Tren UKM di 2021!

Tahun 2020 bisa dibilang menjadi tahun peralihan bagi para pelaku UKM untuk mengubah arah bisnis mereka. Pandemi COVID-19 memberikan pukulan berat yang memaksa mereka untuk membuat strategi baru agar bisnis tetap bertahan.

Menurut McKinsey, 2021 akan menjadi tahun yang lebih stabil. Para pelaku UKM mulai menemukan pola terbaik bagi bisnis mereka. Dengan begitu, hal ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat ekonomi Indonesia yang sempat mengalami kontraksi hingga 5%.

Untuk itu, UKM perlu memperhatikan tren-tren yang diprediksi akan berjalan di tahun 2021 ini. Bisa dibilang, tren yang terjadi di 2021 masih dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan pola hidup akibat kehadiran pandemi di tahun lalu. Tentunya penting untuk diketahui agar pelaku UKM bisa beradaptasi dan menyusun strategi bisnis terbaik. Lantas, apa saja tren-tren tersebut? Simak 3 tren penting agar bisnis Anda tetap berkilau di 2021 berikut ini!

Konsumen lebih tertarik pada produk-produk lokal

Para pelaku UKM perlu memperhatikan tren belanja konsumen (tentunya yang sesuai dengan target konsumen mereka) terkini. Dengan begitu, mereka bisa mengetahui perubahan yang terjadi dan dapat menerapkannya pada bisnis mereka dengan segera.

Menurut hasil studi dari Accenture, pandemi COVID-19 melahirkan perilaku conscious buying, di mana konsumen dapat berempati dengan para pelaku UKM yang sedang berjuang mempertahankan kelangsungan bisnisnya di tengah pandemi dan kemudian memilih untuk membeli produk-produk lokal dibandingkan produk impor.

Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman, mengatakan hal serupa. Dilansir dari Kompas, tingkat penjualan produk lokal melonjak tinggi, karena harga yang ditawarkan lebih terjangkau serta kualitasnya yang tidak kalah dengan produk impor.

Beliau juga mengatakan produk-produk lokal menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat dalam berbelanja di mana 3 (tiga) kategori teratas datang dari makanan & minuman (45%), baju & aksesori (44%), dan kosmetik serta perawatan kulit (35%).

Berdasarkan temuan-temuan ini, hal ini bisa memotivasi Anda untuk menciptakan produk lokal dengan kualitas dan harga terbaik. Tentunya, Anda perlu membuat gaya pemasaran yang berbedaagar merek dan produk Anda semakin bersinar dibandingkan merek pesaing.

Kerja remote untuk UKM

Pandemi COVID-19 turut mengubah perilaku kerja banyak orang. Yang biasanya bekerja di kantor, orang-orang akhirnya bekerja di rumah dan tetap terhubung berkat ketersediaan internet dan perangkat pendukung lainnya.

Tidak hanya bagi pekerja kantoran, hal ini juga berlaku bagi UKM. Pola transaksi yang biasanya berjalan secara tatap muka, hal ini tidak lagi terjadi dan tergantikan oleh kehadiran marketplace yang mempertemukan banyak pelaku usaha dengan konsumen dari berbagai macam daerah. Pegawai Anda yang biasanya mengurus penjualan pun bisa memanfaatkan marketplace yang dapat diakses secara daring dari mana pun, termasuk rumah.

Selain berjualan secara online, ada hal lainnya yang juga perlu diperhatikan. Salah satunya adalahpenagihan. Cara pengiriman invoice gaya lama dengan kurir sebaiknya diubah selama pandemi. Hal ini guna menghindari risiko penularan virus yang bisa saja terjadi saat memegang kertas atau bertemu dengan orang lain.

Agar penagihan tetap lancar, Anda bisa mengandalkan Paper.id, solusi invoicing bagi usaha Anda. Dengan pengiriman invoice secara digital, Anda dapat mengirimkan invoice melalui email, pesan WhatsApp, atau SMS. Anda juga bisa mendapatkan reminder secara digital. Gunakan secara gratis sekarang dengan klik disini.

Tingkat transaksi e-commerce naik drastis

Studi dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menyebutkan bahwa tingkat belanja konsumen di marketplace naik drastis selama pandemi, tepatnya sebanyak 65%. Hal ini didukung oleh proses belanja yang lebih aman, nyaman, dan murah melalu platform online.

Fakta ini mendorong sejumlah pelaku UKM mengalihkan penjualan mereka dari offline ke online. Marketplace memungkinkan usaha UKM lebih mudah dengan adanya berbagai keuntungan yang ditawarkan, seperti gratis ongkos kirim, diskon, dan lain sebagainya..

Jika Anda masih berjualan secara offline, Anda bisa memindahkan penjualan Anda secara perlahan ke ranah dunia maya, terutama melalui marketplace. Dengan proses pendaftaran yang mudah, marketplace dapat membantu Anda untuk melakukan penjualan secara mudah dengan biaya terjangkau.

Kesimpulan

Dengan melihat tiga tren diatas, Anda bisa menarik simpulan bahwa sejumlah aktivitas yang awalnya dilakukan secara offline mulai berganti ke online. Dengan begitu, Anda perlu melihat hal ini sebagai tanda penting agar dapat membantu Anda dalam melakukan penjualan secara online.

Selain itu, proses pengelolaan usaha yang awalnya dilakukan secara manual dan konvensional, mulai berganti secara online. Sejumlah perangkat online yang telah tersedia mampu membantu pengelolaan usaha berjalan lebih efektif dan efisien.

Sebagai pelaku usaha, Anda perlu mulai mengatur langkah agar bisnis tetap jalan dan tidak lekang dimakan oleh zaman. Dengan begitu, Anda bisa menjadi bagian dari generasi revolusi industri 4.0 yang dinamis.