Dengan Investree Syariah, Temi Sumarlin Yakin Industri Halal di Indonesia Makin Tumbuh

Di masa pandemi, untuk tetap bertahan adalah kunci. Bersyukur Scarf Media dipertemukan dengan Investree Syariah yang dapat membantu mereka dari segi pembiayaan. Plus pemiliknya, Temi Sumarlin, percaya bahwa inilah yang dibutuhkan oleh rekan-rekan seindustrinya.

Tiba di bulan Ramadhan, tak afdol rasanya bila tidak membicarakan industri syariah atau halal di Indonesia yang perkembangannya kian lama kian pesat. Apalagi dari sisi jumlah pemain. Setiap hari, rasanya terus berseliweran toko-toko makanan dan minuman, kosmetik, atau fashion halal baru terutama pada platform online karena saat ini masyarakat masih dihadapkan dengan situasi pandemi. Hal itu dikarenakan masyarakat muslim Indonesia semakin sadar akan kebutuhan terhadap konsumsi barang dan jasa halal. Tahun 2017 saja, Halal Economy and Strategy Roadmap 2018 menyebutkan, total konsumsi barang dan jasa halal Indonesia adalah sekitar US$ 218,2 miliar dan diperkirakan akan terus tumbuh rata-rata sebesar 5,3% hingga mencapai US$ 330,5 miliar pada 2025 mendatang. Potensi yang besar sekali untuk berkembang, dong? Tentu.

Namun ada satu hal yang kerap kali menjadi batu sandungan bagi mereka–para pelaku UKM–yang ingin bertumbuh. Karena hal itu, mereka sering stuck dan tidak punya pilihan untuk meningkatkan bisnis mereka. Apa, sih, memangnya? Terkait ini, Investree mendapat kesempatan untuk berbincang dengan seorang perempuan hebat di balik Scarf Media, sebuah media gaya hidup muslimah digital, yaitu Temi Sumarlin. Namanya sudah tidak asing lagi di telinga para pegiat maupun penikmat industri halal di Tanah Air karena melalui kanal medianya, Temi kerap mengadakan acara atau festival halal yang selalu dinanti-nanti oleh masyarakat luas. “Permodalan sudah pasti jadi tantangan terbesar Scarf Media dan teman-teman pelaku UKM halal lainnya dalam menjalankan bisnis. Apalagi fenomenanya, UKM-UKM sangat sulit memperoleh akses ke bank karena terkendala jaminan. Selain itu, karena pandemi ini, pelaku UKM dituntut untuk bisa beralih ke digital dan itu semakin menambah pekerjaan rumah terutama bagi mereka yang terbiasa mengandalkan penjualan dari toko fisik,” ujar Temi.

Namun benar kata pepatah. Every cloud has a silver lining. Setelah satu tahun melewati masa sulit akibat pandemi Covid-19 bersama jutaan warga lainnya di seluruh dunia, Temi dan Scarf Media dapat melihat silver lining tersebut. Jika tak ada pandemi, mungkin Temi tidak akan bergerilya mencari alternatif solusi pembiayaan yang dapat membantu operasional perusahaannya. Mungkin ia akan cepat puas dengan hasil yang telah Scarf Media capai hingga masa-masa sebelum pandemi padahal masih banyak aspek yang mesti ditingkatkan. Beruntung pada kondisi pandemi ini, Scarf Media bertemu kembali dengan Investree Syariah setelah pada 2019 lalu, keduanya pernah bekerja sama untuk acara Jakarta Halal Things besutan Scarf Media. Saat itu, Investree Syariah hadir sebagai salah satu pembicara. “Tidak menyangka pada 2021 ini kami bisa bertemu lagi dengan Investree Syariah. Kali ini sebagai Penerima Pembiayaan yang dampaknya Masya Allah, benar-benar positif terhadap keberadaan bisnis kami,” ucapnya.

Scarf Media sebagai perusahaan media hingga sekarang masih pada tahap startup. Banyak kebutuhan operasional yang harus dipenuhi seperti membayar gaji pegawai atau menalangi proyek yang akan datang. Sebelum pandemi, bisa dibilang arus kas perusahaan masih terjaga atau terbilang aman. Namun kemudian pandemi datang, segalanya berubah. Temi harus mulai memutar otak bagaimana menjadikan arus kas perusahaan tetap sehat. Ia memulai ceritanya, “Apalagi sebagai pemilik bisnis, kita punya pegawai yang harus digaji. Itu hak mereka. Jika kita ingin bisnis ini tetap berjalan dan berkah, maka kita harus cari cara lain agar bisa mendapatkan bantuan pembiayaan agar semua hak-hak terpenuhi.” Saat itulah ia teringat dengan Investree Syariah. Sepertinya mengajukan pembiayaan melalui layanan fintech syariah merupakan opsi terbaik karena selain berlandaskan prinsip syariah, dari informasi yang ia peroleh dari teman-teman Investree sebelumnya, pengajuannya bisa dilakukan secara online dan persetujuannya cepat. Yang membuat Temi yakin memilih Investree Syariah, juga karena Investree Syariah merupakan satu-satunya perusahaan fintech lending yang mengantongi Surat Rekomendasi Penunjukkan Tim Ahli Syariah dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Sehingga dari segi kredibilitas tidak perlu diragukan lagi.

Temi menuturkan, bantuan permodalan dari platform fintech lending seperti Investree Syariah sangat dibutuhkan oleh teman-teman pelaku UKM yang banyak tergabung dalam komunitas Scarf Media yang sudah terbentuk cukup lama sejak perusahaan media itu berdiri. Ia menjelaskan, “Setiap kami adakan sesi berbagi dengan para pelaku UKM halal di acara-acara yang kami selenggarakan, pasti ada saja yang tercetus ingin meningkatkan usaha namun terkendala modal. Bingung mulai dari mana akhirnya pakai dana sendiri atau pinjam ke teman atau keluarga. Sekarang jadi sadar, ternyata kehadiran Investree Syariah ini berguna untuk mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan sumber pendanaan bisnis.” Mekanisme pembiayaan yang ada pada platform fintech lending syariah seperti Investree Syariah, menurut Temi juga sangat menguntungkan pelaku UKM karena tidak membutuhkan jaminan untuk aplikasi pembiayaannya. Di Investree Syariah, pengusaha dapat memilih produk pembiayaan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik usaha mereka sehingga lebih nyaman.

Kunci untuk berkembang bagi pegiat UKM ada tiga: pantang menyerah, inovatif dan adaptif apalagi di masa menantang seperti sekarang, dan rajin perluas jaringan. Insya Allah berkah akan selalu mengikuti jika kita menerapkan ketiga hal tersebut.” – Temi Sumarlin, Chief Executive Officer Scarf Media

Di Indonesia, peluang bagi pelaku UKM untuk mendapatkan akses tersebut terbuka lebar karena menurut Global Islamic Fintech Report 2021, Indonesia dijuluki sebagai “Rumah bagi Banyak Platform Fintech Islam Inovatif” dengan ruang kesempatan yang besar untuk berkembang. Angka pertumbuhan Investree Syariah sendiri setiap tahun semakin naik. Sejak pertama kali hadir pada 2017, hingga kuartal pertama 2021, Investree Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 384,85 miliar dengan angka kontribusi sebesar 7,2% dari total portofolio Investree. Begitu pula dengan pangsa pasarnya, Investree Syariah menorehkan angka 13% dari industri peer-to-peer syariah di Indonesia. VP Sharia Investree, Arief Mediadianto, mengatakan, “Kami senang bisa menyambut Scarf Media sebagai bagian dari Investree–sebagai Penerima Pembiayaan pada platform kami. Bergabungnya Scarf Media turut memperbanyak angka kontribusi Investree Syariah terhadap kemajuan industri keuangan syariah di Indonesia. Inklusi, itu yang ingin kami raih. Sampai dengan saat ini, Investree Syariah sudah memiliki 163 Penerima Pembiayaan dan diharapkan dapat terus bertambah seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri halal.”

Yang menarik, Investree Syariah kini mulai merambah ke sektor mikro dengan terus menguatkan kerja sama dengan rekanan existing yaitu Dompet Dhuafa. Investree Syariah menyalurkan bantuan pembiayaan kepada Mitra Dompet Dhuafa untuk keperluan penggemukan hewan kurban. Hingga 2021, Investree Syariah berhasil menyalurkan Rp 18 miliar untuk 23.000 hewan kurban. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan Investree Syariah mampu bersinergi dengan rekanan lainnya yang punya ekosistem mikro solid. Pada 2021, untuk mendukung pemberdayaan lebih banyak UKM syariah di Indonesia, Investree akan berfokus menambah jajaran Pemberi Pembiayaan Institusi, memperluas kolaborasi dengan sektor lain di industri halal termasuk pariwisata dan kesehatan, membangun ekosistem kerja sama halal seperti yang sudah Investree Syariah lakukan dengan Dompet Dhuafa, serta memperkaya produk syariah untuk pembiayaan rantai pasokan.

Satu hal yang paling disyukuri dari hubungan Scarf Media dengan Investree, menurut Temi, adalah komunikasi yang terjalin sangat baik antara kedua belah pihak. “Rasanya sudah sangat sreg mengajukan pembiayaan melalui Investree karena dari awal tim yang menangani sangat kooperatif dan tidak pelit ilmu, juga responsif. Setiap Scarf Media ada permintaan khusus atau ingin berdiskusi pada waktu tertentu, Tim Investree dengan senang hati berbagi. Makin ke sini makin terasa seperti menjalin persahabatan,” ujarnya. Temi berharap, kerja sama antara Scarf Media dan Investree Syariah dapat berjalan secara berkelanjutan. “Kunci untuk berkembang bagi pegiat UKM ada tiga: pantang menyerah, inovatif dan adaptif apalagi di masa menantang seperti sekarang, dan rajin memperluas jaringan. Insya Allah berkah akan selalu mengikuti jika kita menerapkan ketiga hal tersebut. Inovatif itu erat kaitannya juga dengan mencari peluang pembiayaan baru untuk menyokong bisnis, dan melalui Investree Syariah ini, saya yakin teman-teman pegiat dan industri halal bisa tumbuh semakin baik,” tutup Temi mantap.

Sekali lagi, di masa pandemi, untuk bisa bertahan adalah kunci. Dan untuk bisa tumbuh, adalah harapan yang bukan tidak mungkin menjadi kenyataan. Semoga para pelaku UKM bisa segera “berjodoh” dengan Investree Syariah seperti halnya Temi dan Scarf Media agar lebih banyak pengusaha yang terbantukan dan berdaya. Bisa kita dapatkan “Amin” yang paling tulus untuk harapan tersebut?