Cari Tahu Seputar Pengajuan Pinjaman Bisnis Selama Pandemi, yuk!

Hadirnya virus Corona di seluruh negeri telah memaksa bisnis di berbagai sektor untuk mengurangi operasi atau bahkan menutupnya. Apakah bisnis Anda juga mengalaminya? Meski ini hanya bersifat sementara, namun cukup mampu menggoyahkan keuangan bisnis dan menciptakan beban keuangan tersendiri. Mungkin ini saatnya bisnis Anda membutuhkan bantuan finansial agar permasalahan tersebut dapat teratasi. Tidak ada salahnya mulai mencari informasi terkait pinjaman bisnis karena bantuan tersebut dapat memberi bisnis Anda tambahan waktu untuk bertahan di tengah pandemi. Meski ini adalah pertama kalinya, jangan khawatir! Investree akan bagikan tentang hal-hal apa saja yang perlu Anda ketahui terkait pengajuan pinjaman bisnis selama pandemi. Simak ulasannya di bawah ini!

Alasan mengambil pinjaman bisnis

Sebelum terjadi pandemi, mungkin penjualan bisnis Anda bisa stabil dan Anda tidak perlu melakukan pinjaman untuk mempertahankan arus kas yang sehat. Namun, pandemi membuat bisnis di berbagai sektor goyah. Ketika penjualan mengalami penurunan selama beberapa bulan, membuat Anda mungkin membutuhkan bantuan keuangan tambahan. Berikut adalah alasan kenapa Anda harus mengambil pinjaman bisnis:

1. Mengembalikan stabilitas arus kas

Banyak bisnis yang penjualannya menurun drastis karena pandemi datang secara tiba-tiba tanpa ada prediksi sebelumnya. Karena itu, pinjaman bisnis dapat menyokong kembali arus kas agar perputarannya tetap stabil sampai kondisi kembali normal. Dengan pinjaman, Anda masih dapat memiliki sejumlah uang untuk membayar tagihan, mengganti pemasukan yang hilang, dan untuk bersiap kembali melakukan penjualan agar operasi bisnis Anda tidak terhenti.

2. Mempertahankan aset dan inventaris

Selama pandemi, Anda masih harus mempertahankan berbagai aset dan inventaris perusahaan. Kalau sampai harus dijual, apalagi di saat seperti ini, ditakutkan Anda malah merugi. Itu mengapa, sebaiknya Anda mengambil pinjaman bisnis agar bisa mempertahankan atau melakukan perawatan pada setiap aset yang dimiliki. Kemudian manfaatkan aset tersebut untuk tetap menghasilkan pemasukan. 

3. Membayar biaya operasional

Pasti Anda ingin bisnis tetap beroperasi meski di tengah pandemi. Nah, pemasukan yang berkurang jangan sampai membuat Anda menyerah dan meninggalkan para pelanggan. Pinjaman bisnis dapat berguna untuk mengembalikan semangat Anda dan membuat bisnis tetap beroperasi karena masih ada dana yang bisa digunakan untuk membayar biaya operasional.

4. Membayar gaji karyawan

Bagaimanapun para karyawan juga ikut serta membangun bisnis Anda jadi lebih baik. Sebaiknya Anda tetap mempertahankan mereka karena jasa mereka selama ini. Dengan pinjaman bisnis, Anda masih bisa membayar gaji karyawan dan sebisa mungkin tidak melakukan PHK. Anda juga tidak perlu lagi repot dan menghabiskan banyak waktu untuk mencari pegawai baru saat bisnis sudah kembali normal.

5. Pembaruan strategi penjualan/pemasaran

Hanya karena Anda tidak bisa melakukan penjualan secara langsung bukan berarti Anda berhenti menjangkau para pelanggan. Sesuaikan strategi penjualan/pemasaran dengan kondisi saat ini. Bila Anda harus mengambil pinjaman untuk mewujudkan strategi baru atau harus menambah pegawai untuk melakukannya, tidak masalah. Asalkan Anda juga bisa menghasilkan sumber pendapatan baru dari pinjaman bisnis yang dilakukan.

Opsi pinjaman bisnis UKM selama pandemi

Bila Anda memiliki bisnis UKM, ada banyak pilihan platform untuk Anda mengajukan pinjaman. Mulai dari program milik pemerintah hingga di perusahaan swasta, berikut penjabarannya:

1. KUR (Kredit Usaha Rakyat)

KUR adalah layanan kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh pemerintah melalui institusi perbankan untuk UKM dan koperasi yang memiliki kelayakan, potensi, prospek bisnis yang baik, dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjaman. KUR bisa dimanfaatkan bagi bisnis UKM yang bankable dengan bunga rendah karena mendapat subsidi dari pemerintah.

2. UMi dan Program Mekaar

Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) merupakan program tahap lanjutan dari program bantuan sosial yang menyasar usaha mikro yang berada di lapisan terbawah, yang belum bisa terfasilitasi oleh institusi perbankan (unbankable). Sama halnya dengan program Mekaar, pinjaman yang ditujukan bagi pedagang kecil maupun usaha rumah tangga dengan maksimal pinjaman sebesar Rp10 juta per nasabah dan disalurkan oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).

3. Perusahaan Fintech Lending

Pinjaman bisnis yang disediakan oleh pihak swasta bisa didapat dari perusahaan fintech lending. Pinjaman tersebut bisa diakses secara online dengan proses yang mudah dan cepat, bahkan ada perusahaan yang menawarkan pinjaman modal tanpa agunan/jaminan meski bunga yang ditawarkan masih lebih tinggi dari bunga KUR. Investree sebagai pionir fintech lending di Indonesia berkomitmen untuk mendukung UKM-UKM di Indonesia berjuang di tengah pandemi melalui kampanye #UKMTangguh. Cari tahu lebih lanjut terkait pengajuan pinjaman melalui Investree di sini.

4. Perusahaan e-Commerce

Perusahaan e-commerce juga belakangan menawarkan pinjaman bisnis untuk para merchant yang berjualan di platform e-commerce mereka. Pinjaman diberikan berdasarkan data perilaku/transaksi merchant, serta bekerja sama dengan mitra penyedia pinjaman yang memberikan skema pinjaman menarik.

Persiapkan strategi untuk melangkah

Saat Anda akan mengajukan pinjaman, pastikan Anda telah melakukan beberapa persiapan berikut: 

1. Periksa skor kredit

Pastikan Anda memiliki skor kredit yang baik, yang ditandai oleh tidak adanya tunggakan utang, atau bahkan sengketa utang di masa lalu. Bila Anda punya histori pembayaran utang yang selalu tepat waktu, baik itu utang pribadi maupun utang perusahaan, skor kredit Anda pasti masuk kategori aman. Ditambah, skor kredit yang baik dapat membantu Anda mendapatkan bunga kredit yang lebih rendah.

2. Kumpulkan dokumen keuangan

Ketika Anda mengajukan pinjaman, pihak pemberi pinjaman akan meminta laporan keuangan bisnis, laporan pembayaran pajak, rekening koran pribadi, daftar aset yang dimiliki, serta rencana penggunaan uang pinjaman. Pastikan Anda memiliki semuanya.

3. Siapkan agunan sebagai jaminan

Pemberi pinjaman biasanya akan meminta agunan untuk menjamin pinjaman Anda. Agunan dapat berupa sertifikat tanah/rumah, BPKB motor/mobil, logam mulia, hingga mesin produksi. Tapi Anda perlu mempertimbangkannya dengan hati-hati karena bila sampai gagal bayar, Anda akan kehilangan aset tersebut. Jika belum memiliki aset untuk dijaminkan, Anda bisa menjadikan pinjaman dari fintech lending sebagai alternatif.

4. Perhatikan persyaratan pinjaman dengan seksama

Setiap program atau perusahaan pemberi pinjaman punya persyaratan yang berbeda di setiap aplikasi pinjamannya. Anda wajib memperhatikan dengan seksama termasuk besar bunga yang ditawarkan. Anda bisa menemukan persyaratan tersebut di situs web perusahaan/perbankan, atau melalui call center mereka. Banyak juga informasi lainnya yang bisa Anda temukan di mesin pencari Google.

Setelah ketiga poin di atas mampu meyakinkan Anda, kini saatnya Anda mewujudkannya. Ajukan aplikasi pinjaman ke tempat yang Anda kehendaki. Tentukan besar pinjaman yang akan diajukan berdasarkan kemampuan Anda untuk membayar balik. Anda bisa langsung datang ke bank atau melakukan pengajuan pinjaman secara online, seperti yang diterapkan pada banyak perusahaan fintech lending.

Melakukan pinjaman bisnis untuk menyelamatkan bisnis Anda bukanlah suatu hal yang memalukan. Justru pinjaman tersebut harus jadi pemacu agar bisnis Anda dapat berkembang lebih besar. Anda pasti bisa melakukannya, semangat!

Referensi:

David Rodeck. 3 April 2020. How to Apply for Small Business Loans During Coronavirus Pandemic. Nationalfunding.com: https://bit.ly/2BPi38J

R Quiserto. 20 Pinjaman Modal Usaha Terbaik 2019 (Bunga, Syarat). Duwitmu.com: https://bit.ly/3dP7vUc