Cara Membuat Neraca Saldo beserta Contohnya dalam Buku Besar Perusahaan

Neraca saldo adalah catatan keuangan yang berisi berbagai transaksi keuangan dalam satu periode tertentu. Catatan keuangan ini akan masuk ke dalam buku besar sehingga harus ditulis secara detail dan benar. Nah, biasanya para akuntan sudah pasti menguasai cara membuat neraca saldo dengan mudah. Jadi, mereka bisa mengerjakannya lebih cepat dan rapi.

Sebab, total angka pada setiap kolom dalam neraca saldo harus sama. Apabila hasilnya tidak seimbang, maka berarti telah terjadi kesalahan perhitungan atau input data antara jurnal dengan neraca saldo. Walau neraca saldo berfungsi untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara cepat, namun catatan keuangan ini bukan merupakan laporan keuangan resmi sebuah perusahaan.

Nah, untuk Anda yang ingin tahu cara membuat neraca saldo yang benar, simak artikel di bawah ini, ya.

Cara Membuat Neraca Saldo yang Benar

Secara umum, terdapat empat cara membuat neraca saldo yang singkat dan mudah dipahami. Berikut penjelasannya.

  1. Mencatat semua transaksi keuangan dalam jurnal dan masukkan ke dalam buku besar.
  2. Susun lembar kerja dengan cara membuat tiga kolom yang berisi nama akun, saldo Debit, dan saldo Kredit.
  3. Masukkan semua transaksi yang ada di buku besar ke dalam kolom yang sesuai.
  4. Cek jumlah kolom Debit dan Kredit. Hal ini karena hasil keduanya wajib seimbang. Apabila tidak seimbang, Anda harus mencari tahu letak kesalahannya dengan memeriksa kembali catatan tersebut di buku besar.

Contoh Neraca Saldo

Berikut ini adalah simulasi contoh neraca saldo di sebuah perusahaan agar Anda bisa lebih paham.

Pada tanggal 31 Desember 2020, Budi memeriksa transaksi di buku besar. Kemudian ia merunut pada sumber data seluruh transaksi harian yang tercatat pada buku besar. Adapun buku besar tersebut adalah sumber data yang digunakan untuk membuat neraca saldo. Nah, transaksi usaha jasa milik Budi sepanjang bulan Desember 2020 adalah sebagai berikut.

  1. Kas pada 1 Desember 2020 sebesar Rp3.500.000;
  2. Marsha memiliki piutang di bulan November 2020 sebesar Rp5.000.000 karena perusahaan A sebagai klien belum membayar;
  3. Pada tanggal 10 Desember 2020, Budi membeli laptop baru untuk menggantikan laptop lamanya yang rusak dengan harga Rp5.300.000;
  4. Pada 1 Desember 2020, Budi memutuskan merekrut satu karyawan dengan gaji bulanan sebesar Rp2.000.000;
  5. Akumulasi penyusutan peralatan yang sudah dimiliki oleh Budi sebesar Rp400.000;
  6. Budi mendapatkan tambahan modal dari hasil menjual saham sebesar Rp7.300.000;
  7. Budi sempat meminjam sejumlah uang sebesar Rp3.500.000;
  8. Satu klien membayar jasa Budi sebesar Rp5.000.000 dengan bonus apresiasi sebesar Rp300.000;
  9. Budi membayar paket data untuk modem sebesar Rp100.000.

Dari jurnal tersebut, berikut adalah ilustrasi neraca saldo milik usaha milik Budi.

Akun Debit Kredit
Kas Rp 3.500.000
Piutang Rp 5.000.000
Perlengkapan Rp 5.300.000
Peralatan Rp 600.000
Akumulasi Penyusutan Rp 400.000
Hutang Rp 3.500.000
Modal Rp 7.300.000
Pendapatan Jasa Rp 5.300.000
Beban – Gaji Tim Rp 2.000.000
Biaya Serba-Serbi Rp 100.000
Total Rp 16.500.000 Rp 16.500.000

Itulah penjelasan singkat tentang neraca saldo yang dapat Anda pahami. Dengan mengetahui cara membuat neraca saldo, maka nantinya Anda akan lebih mudah dalam memahami catatan keuangan perusahaan.

Bagi sebuah perusahaan, catatan keuangan ini sangat membantu mereka untuk mengetahui apakah bisnis yang dijalani berkembang atau justru merugi. Tak jarang, saat akan mengembangkan suatu bisnis, pengusaha juga akan melihat data pada buku besar terlebih dulu.

Nah, untuk Anda yang sedang mencari tambahan modal usaha, Anda bisa mengajukan pinjaman modal usaha di Investree. Layanannya yang cepat dan mudah membuat banyak pengusaha tidak ragu lagu mengajukan pinjaman di Investree.

Referensi:

https://majoo.id/solusi/detail/contoh-neraca-saldo

https://www.jurnal.id/id/blog/cara-membuat-neraca-saldo-dengan-mudah/