Berikut Pengertian dan Penjelasan UKM Selengkapnya

Siapa di sini yang masih menganggap UMKM dan UKM itu sama? Perlu diketahui, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) itu berbeda. Secara garis besar, usaha kecil menengah diartikan sebagai bisnis yang dijalankan dalam skala kecil dan menengah, serta bukan merupakan anak perusahaan maupun cabang suatu institusi. Bedanya dengan UMKM, jumlah aset atau modal yang dimiliki pelaku UKM lebih besar. Dari sisi ruang lingkup, UKM memiliki cakupan yang lebih sempit daripada UMKM.

Kriteria UKM

  1. Berbentuk usaha perorangan, badan usaha berbadan hukum, atau badan usaha yang tidak berbadan hukum.
  2. Berdiri secara independen.
  3. Dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI).
  4. Memiliki kekayaan bersih mulai dari Rp 50 juta – Rp 10 miliar, di luar tanah dan bangunan yang digunakan untuk berbisnis.
  5. Memiliki hasil penjualan tahunan mulai dari Rp 300 juta –  Rp 50 miliar.

Keunggulan dan Kekurangan UKM

Keunggulan UKM

1. Produk Inovatif

Sistem operasional usaha yang sangat simpel dan tidak rumit membuat pelaku UKM mudah mengeksekusi ide brilian untuk melahirkan produk inovatif. Hal ini turut memperluas kesempatan pelaku usaha untuk memasuki target pasar dan menarik minat bakal pembeli.

2. Modal Kecil

Ketika usaha besar selalu mensyaratkan modal dalam nominal yang besar agar bisa berjalan, UKM dapat dimulai dengan modal yang tidak terlalu besar.

Kekurangan UKM

1. Kapasitas Produksi Sedikit

Mengingat jumlah modal yang diinvestasikan dalam bisnis yang kecil, hasil produksi yang diperoleh UKM pun sifatnya tidak terlalu besar.

2. Tenaga Ahli Minim

Terbatasnya modal yang dikeluarkan pelaku UKM berpengaruh pada ketersediaan tenaga ahli. Kekurangan atau bahkan tidak memiliki tenaga ahli sama sekali dapat membuat usaha kecil mengalami kesulitan untuk berkembang. Selain itu, sedikitnya tenaga profesional dalam suatu usaha dikhawatirkan membuat hasil produksi menjadi kurang optimal.

Strategi Pengembangan UKM

1. Mengenal Kompetitor

Saat berbisnis, pengusaha dituntut untuk selalu mengeluarkan inovasi yang kreatif. Namun, mengenal bukan berarti meniru, ya! Pelajari kesuksesan dan kegagalan mereka serta jadikan pelajaran untuk mengembangkan bisnis Anda.

2. Promosi

Melalui promosi, produk barang dan jasa bisa sukses dikenal masyarakat dari seluruh pelosok negeri. Upaya ini dianggap paling efektif dalam strategi pengembangan UKM karena dinilai mampu mengenalkan produk kepada calon pembeli tertarget. Tidak melulu promosi berbayar menggunakan iklan online di Google dan platform lainnya, Anda dapat melakukan promosi secara gratis melalui website dan akun media sosial.

3. Memperluas Jaringan

Langkah mempopulerkan produk yang dapat digunakan oleh pelaku UKM adalah kemitraan, alias franchise. Selain dapat memperluas jaringan penjualan berikut branding produk, membuka kemitraan dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang-orang di wilayah tertentu.

4. Meningkatkan Sumber Daya

Pelaku bisnis harus mampu meningkatkan sumber daya yang dimilikinya untuk dapat bertahan di tengah sengitnya persaingan UKM. Peningkatan sumber daya bisa berupa pengembangan produk, perekrutan tenaga ahli, atau bahkan diversifikasi usaha.

5. Menjalin Hubungan Baik dengan Pelanggan

Di samping memperluas jangkauan konsumen, pelaku UKM juga dituntut untuk mempertahankan konsumen agar tetap loyal dengan produk yang ditawarkan. Jika hal ini berhasil dilakukan, keberlangsungan UKM Anda pun akan terjamin untuk beberapa waktu ke depan.

Hingga saat ini, jenis bisnis prospektif yang bisa dilakoni oleh para pelaku UKM adalah fashion, kuliner, pendidikan, agrobisnis, otomotif, teknologi internet, dan lain sebagainya. Agar usaha ini bisa sukses, diperlukan ketekunan dari pelaku UKM dalam merencanakan dan mengeksekusi produk buatannya. Bagaimana? Tertarik untuk terjun dalam dunia UKM?

Referensi:

Chaerunnisa. 11 September 2020. UKM – Cari Tahu Informasi Lengkap dan Regulasinya. https://bit.ly/3wuegFk