Arus Kas Bisnis yang Sehat – Pangkal Untung, Ini Dia Cara Mengaturnya!

Apakah Anda pernah mendengar cash flow atau arus kas? Arus kas dapat diartikan sebagai pergerakan dana masuk dan dana keluar dari bisnis Anda. Arus kas biasanya dilacak secara mingguan, bulanan, maupun triwulan. Pada dasarnya ada dua jenis arus kas bisnis, yaitu:

  1. Arus kas positif

Ini terjadi ketika kas yang masuk ke bisnis Anda dari penjualan atau piutang lebih besar dari jumlah uang tunai yang keluar misal untuk membayar utang, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.

  1. Arus kas negatif

Ini terjadi ketika kas yang masuk ke bisnis Anda dari penjualan atau piutang lebih kecil dari jumlah uang tunai yang keluar misal untuk membayar utang, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.

Dari dua jenis arus kas di atas, pasti arus kas positif yang selalu diidam-idamkan para pemilik bisnis, meski tidak mudah untuk mencapainya. Anda harus mengupayakan dengan melakukan analisis dan pengelolaan arus kas, terutama dalam mengontrol keluar-masuknya uang tunai. Arus kas positif dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan. Sehingga Anda memiliki cukup dana untuk membayar karyawan, pemasok, dan kebutuhan operasional lain. Itu mengapa, arus kas positif harus selalu diupayakan agar bisnis Anda dapat tumbuh dan keuntungan jadi meningkat. Berikut Investree ingin berbagi seputar cara mudah mengatur arus kas bisnis agar dapat selalu sehat. Simak ulasannya di bawah ini, yuk!    

Wajib memiliki kas cadangan

Tidak sedikit pemilik bisnis yang lupa bahwa dana/kas cadangan itu penting untuk dimiliki. Sebab, dana cadangan bisa membuat bisnis Anda lebih siap ketika harus menghadapi keadaan darurat. Seperti layaknya kita sebagai manusia yang bisa menghadapi situasi tidak terduga, hal tersebut juga bisa terjadi pada sebuah bisnis. Agar tidak menyebabkan masalah dan berdampak buruk pada arus kas bisnis, ada baiknya Anda menyiapkan dana cadangan. Mulailah membangun dana cadangan yang nilai minimalnya setara dengan kebutuhan biaya operasional bisnis selama tiga bulan, atau tergantung pada kondisi bisnis Anda. Alihkan sebagian pendapatan bisnis ke rekening terpisah dan tetap disiplin meningkatkan nilai tabungan tersebut hingga mencapai nilai yang mampu memberi Anda kenyamanan. Dengan begitu, Anda bisa tetap fokus menjalankan bisnis meski berada di tengah masa-masa sulit.

Jangan terlambat menerima pembayaran

Mengatur arus kas agar tetap positif bisa dilakukan dengan menjaga pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai dilakukan selalu tepat waktu. Sebab, pembayaran faktur yang terlambat bisa menyebabkan masalah pada arus kas bisnis. Sebagai pemilik bisnis, Anda biasanya menawarkan persyaratan pembayaran faktur selama 30 – 60 hari kepada klien. Namun, terkadang bisnis Anda tidak mampu menunggu selama itu karena membutuhkan perputaran modal yang lebih cepat, hingga pada akhirnya mengganggu kas bisnis secara serius.

Anda bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memberikan insentif kepada klien yang melakukan pembayaran lebih cepat. Besaran insentifnya bisa dinegosiasikan langsung dengan para klien. Atau, menawarkan diskon sebagai imbalan kepada klien yang melakukan pembayaran maksimal 10 hari agar dapat memotivasi klien untuk melakukan pembayaran dengan lebih cepat. Alternatif lainnya, Anda bisa menggunakan anjak faktur untuk membiayai faktur yang pembayarannya terlambat. Pembayaran diperoleh melalui bank dan lembaga keuangan lain yang menawarkan layanan diskonto anjak faktur. Dengan begitu, Anda bisa memulihkan modal yang terikat dan menjaga arus kas tetap positif.

Berpikir matang sebelum berutang

Meski utang produktif berguna untuk mengembalikan arus kas yang bermasalah, namun utang juga bisa berdampak lebih buruk bila Anda tidak mempertimbangkannya dengan matang. Pastikan Anda memiliki kemampuan untuk membayar utang tersebut setelahnya. Sebab, pembayaran utang yang terlalu tinggi bisa membebani arus kas bisnis Anda. Akibatnya, Anda kesulitan untuk membayar utang dan menjadi masalah yang lebih besar. Jika utang sudah mengambil sebagian besar pendapatan bisnis Anda, coba pertimbangkan untuk melakukan refinancing yang memungkinkan Anda untuk mengganti pinjaman dengan pembayaran tinggi dengan pinjaman baru yang pembayarannya lebih rendah. Pembayaran bisa diturunkan dengan memperpanjang jangka waktu, menurunkan suku bunga, atau keduanya.

Kurangi biaya operasional

Biaya operasional yang lebih rendah tentu membuat arus kas bisnis menjadi lebih aman. Mungkin Anda bisa mencobanya dengan mulai mengurangi biaya overhead, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis yang tidak berkaitan langsung dengan penjualan produk atau layanan tertentu, namun pengeluarannya dilakukan secara rutin. Misal, biaya sewa, telepon, utilitas, dll. Terkadang biaya overhead melebihi besar pendapatan rata-rata yang dihasilkan bisnis. Itulah yang kemudian harus dipangkas atau mencari yang lebih murah agar tidak mengganggu arus kas bisnis Anda. Caranya bisa Anda lakukan dengan melakukan audit pengeluaran bulanan. Bila masih ada pos pengeluaran yang bisa dipangkas, lakukan dengan segera. Meski tidak harus memotong banyak, namun pasti dampaknya sudah bisa terasa. Melakukan audit pengeluaran secara rutin dapat membuat biaya overhead tersebut tetap seimbang.

Produksi sesuai pesanan

Anda bisa menyempurnakan inventaris agar tidak ada produk yang hanya tersimpan di dalam gudang dan membuat arus kas macet. Produk yang tidak laku terjual membuat pemasukan jadi berkurang dan berdampak pada arus kas. Lebih baik bila Anda memesan stok bahan baku atau produk jadi siap jual secukupnya, agar bisa disimpan sesingkat mungkin sebelum laku atau digunakan dalam proses produksi. Jika terlalu banyak produk yang dibuat atau dibeli, tidak baik untuk perputaran arus kas. Jumlah produk yang Anda simpan bisa disesuaikan dengan volume produksi/penjualan, uang tunai yang tersedia, hingga kemampuan pemasok. Ketika Anda bisa menjaga keseimbangan antara produk yang keluar dan stok yang masuk, tentu arus kas bisnis menjadi lebih stabil.

Hindari masalah dalam pembukuan

Cara paling utama menjaga arus kas tetap positif adalah membuat pembukuan dengan benar. Sebab, kesalahan kecil pada pembukuan bisa menyebabkan masalah keuangan yang serius dalam bisnis Anda. Pembukuan yang buruk dapat mempengaruhi penjualan, pendapatan pembelian, pembayaran, hingga penggajian karyawan. Selain itu, pembukuan yang buruk berisiko menimbulkan adanya transaksi yang tidak tercatat dan membuatnya menjadi kacau. Bila Anda kesulitan membuat pembukuan dengan benar, Anda bisa mempekerjakan seorang akuntan yang dapat membantu manajemen keuangan bisnis dan pembukuan. Seorang akuntan akan memastikan bahwa semua transaksi berjalan dengan baik dan uang mengalir keluar-masuk secara konsisten sesuai kebutuhan. Setiap rupiah yang dibelanjakan atau diterima akan dihitung. Dengan begitu, arus kas dapat dikelola dengan baik dan menghasilkan hasil yang positif.

Jika Anda bisa mengelola arus kas dengan baik, tentu ada manfaat yang bisa diperoleh seperti bisa mengetahui penyebab dana macet, untuk menentukan kebijakan baru yang harus diambil, serta melihat potensi arus kas yang mengalami peningkatan sehingga dapat mengalokasikan dana dengan tepat. Siapa yang tidak mau bisnisnya berjalan dengan lancar? Karena itu, Anda harus mengelola arus kas dengan baik agar mampu menghasilkan kekuatan pada bisnis tersebut. Selamat mencoba!

Referensi:

Staff editorial. 6 Februari 2020. How To Manage Cash Flow. Inc.com: https://bit.ly/3n2MgV5

Business Financing. 12 Cash Flow Problems and Solutions. Comcapfactoring.com: https://bit.ly/2S84Dto