Ternyata banyak bisnis gagal berkembang hanya karena ada hal yang tidak bisa selesai. Seperti misalkan, Anda sebagai pemilik bisnis seringkali berpikir dengan melakukan semuanya sendiri akan menghemat biaya upah pekerja. Padahal itu tidak membuat bisnis Anda makin untung, lho. Tapi hanya mendorongnya terus mundur dan sulit berkembang. Kenapa? Dengan banyaknya tugas yang Anda kerjakan, Anda tidak punya lagi waktu untuk memikirkan strategi ke depan, inovasi, bahkan tidak punya waktu untuk memperhatikan detail kualitas produk. Sehingga berpeluang membuat konsumen kecewa dan beralih ke produk lain, parahnya lagi bisa membuat perkembangan bisnis Anda jadi terhambat. Jika sudah begini, kira-kira apa yang bisa Anda lakukan? Berikut beberapa tips dari Investree, simak, yuk!
Berhenti menjalani kesibukan yang salah
Sebagai pemilik bisnis, sering kali kita membodohi diri dengan berpikir bahwa semakin kita sibuk, semakin kita produktif, dan semakin banyak menghasilkan uang. Padahal itu tidak selamanya benar. Jika Anda mengerjakan semuanya sendiri segala urusan yang berkaitan dengan bisnis Anda, perlu Anda tanyakan ke diri Anda, “Apakah Anda hanya sekedar bekerja untuk bisnis Anda atau berada di dalamnya untuk membuat bisnis itu jadi lebih baik?”. Satu hal yang perlu Anda pahami, bisnis sendiri merupakan sebuah kerja sama tim. Jika ingin bisnis Anda berkembang, Anda membutuhkan tiga jenis orang dalam bisnis Anda yaitu visioner, spesialis, dan manajer.
Seorang pengusaha cenderung visioner dan fokus memproduksi ide-ide cemerlang untuk dibawa ke lapangan. Sedangkan seorang spesialis berlaku sebagai pelaksana, yang mengambil visi-misi dan ide-ide pengusaha untuk diwujudkan menjadi kenyataan. Serta, seorang manajer adalah mereka yang akan datang setiap hari, mengontrol operasional bisnis, memastikan kampanye pemasaran berjalan sesuai target, dan mereka yang menjaga hubungan baik dengan para stakeholder. Jadi, fokuskan kesibukan Anda ke hal yang lebih penting dan strategis, karena Anda juga membutuhkan ruang untuk memikirkan arah bisnis serta visi perusahaan menuju kesuksesan.
Cari tahu berapa nilai waktu kerja Anda
Terlalu banyak pekerjaan yang harus Anda kerjakan sering kali membuat stres. Bisa jadi sebenarnya Anda mengerjakan tugas yang tidak disukai sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikannya. Ini yang kemudian membuang waktu berharga Anda dan membuat pekerjaan jadi tidak efektif. Coba hitung tarif per jam yang efektif untuk Anda bekerja agar tidak mudah stres dan memiliki ruang berpikir yang lebih baik. Bagaimana caranya? Pertama, hitung jumlah jam kerja Anda per bulan. Kedua, hitung jumlah pendapatan bulanan Anda dikurangi pengeluaran operasional, bahan baku, dan lainnya. Ketiga, bagilah laba bersih tersebut dengan jumlah jam kerja Anda. Hasilnya akan menunjukkan nilai waktu kerja Anda.
Sebut saja tarif per jam efektif Anda adalah Rp50.000. Apakah itu sepadan? Apakah Anda sudah bekerja secara efektif? Sekarang buat dua kolom di selembar kertas. Satu kolom untuk daftar tugas berprioritas tinggi yang bisa menghasilkan uang dan kolom satunya untuk tugas yang dapat Anda delegasikan. Dengan begitu, Anda bisa mengukur lagi keefektifan waktu kerja Anda. Pekerjaan yang sekiranya bisa dilakukan oleh pekerja outsourcing/freelancer/virtual assistant bisa Anda hentikan dan fokus saja mengerjakan tugas yang mampu menghasilkan uang agar Anda bisa meningkatkan tarif per jam efektif tersebut.
Buat rencana pemasaran yang lebih efektif
Jelas Anda membutuhkan strategi untuk keluar dari kondisi bisnis yang tidak berkembang. Setelah Anda memiliki tim, bekerja dengan mereka untuk mencapai target pasar, dan mempercayakan mereka untuk mewujudkan visi Anda, strategi pemasaran yang efektif pun jadi lebih mudah ditemukan. Anda dapat memiliki tim yang terdiri dari koordinator pemasaran yang akan menangani manajemen proyek, peluncuran produk, komunikasi pelanggan, dan manajemen tim. Mereka juga akan membantu Anda menangani masalah yang terjadi dalam bisnis.
Selain itu, strategi pemasaran yang melibatkan empati juga sebaiknya Anda terapkan. Ketika Anda benar-benar mengenal target audiens Anda, Anda akan lebih mudah mengantisipasi masalah atau bisa memahami apa yang benar-benar dibutuhkan audiens Anda untuk memenuhi ekspektasi mereka.
Bangun hubungan yang lebih dalam dengan konsumen
Penjualan menghasilkan pendapatan sehingga Anda harus selalu mengutamakan penjualan sepanjang waktu. Namun kini pernyataan tersebut tak sepenuhnya benar. Sebab, konsumen saat ini sudah sangat mengerti dengan permainan promosi sebuah produk. Sekarang mereka lebih mengutamakan keaslian/orisinalitas sebuah produk atau sebuah produk yang bisa menunjukkan keunikannya.
Gunakan keunikan produk yang disukai para pelanggan Anda untuk membuat strategi marketing. Jangan hanya sekadar mengikuti tren. Anda tetap harus menyesuaikannya dengan personality produk dan juga pelanggan Anda. Promosikan lewat konten media sosial yang tidak hanya mengarahkan audiens ke penjualan, tapi juga buat mereka merasakan hubungan yang lebih dalam dengan produk Anda. Ketika sebuah merek berhasil menjadi bagian dari identitas para pelanggannya, mereka juga tidak akan segan untuk merekomendasikan produk Anda.
Itu tadi beberapa tips yang bisa diterapkan ketika perkembangan bisnis Anda macet di tengah jalan. Bisnis yang terhambat bisa terjadi karena tidak adanya inovasi karena bagaimana pun bisnis harus selalu bisa beradaptasi. Termasuk juga keberanian Anda sebagai pemilik bisnisnya untuk membuka cabang baru, menambah pegawai dan inventaris baru, atau menambah modal usaha yang dimiliki. Karena untuk berkembang, sebuah usaha juga membutuhkan modal usaha baru yang dengan mudah bisa Anda dapatkan di sini! Yuk, selalu lakukan yang terbaik untuk pengembangan bisnis yang lebih baik.
Referensi:
Allan Dib. 7 April 2021. Feeling Like Your Business Has Stalled? Your To – Do List May Be The Culprit. Forbes.com: https://bit.ly/3NOD0R5
Peter Daisyme. 3 July 2018. What to Do When Your Growth Has Stalled. Entrepreneur.com: https://bit.ly/3LGgqsh