Apa Itu Goodwill? Inilah Manfaat, Jenis, Faktor, dan Cara Menghitungnya!

Dalam perhitungan akuntansi, dikenal istilah goodwill yang pasti sudah tidak asing bagi para akuntan perusahaan. Sebab, goodwill adalah sesuatu yang pasti Anda temukan dalam setiap catatan keuangan perusahaan. Sayangnya, tidak sedikit orang yang belum tahu tentang apa itu goodwill dan manfaatnya dalam bisnis.

Untuk itu, kali ini kami akan menjelaskan tentang istilah goodwill. Mulai dari pengertian, manfaat, faktor, hingga cara menghitungnya. Nah, jika Anda penasaran, simak artikel ini sampai akhir, ya.

Apa Itu Goodwill?

Secara umum, goodwill adalah selisih nilai pembelian perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan lain. Adapun selisih nilai tersebut sering kali terjadi pada saat proses pembelian perusahaan melebihi harga pasar aset.

Dengan kata lain, goodwill ini termasuk ke dalam aset tidak berwujud atau aset non riil. Nantinya goodwill akan dicatat dalam neraca keuangan perusahaan saat terjadi akuisisi, yakni ketika perusahaan membeli perusahaan lain yang harga belinya lebih tinggi daripada nilai wajar aset berwujud dan tidak berwujud yang didapat kemudian dikurangi dengan asumsi jumlah kewajiban.

Goodwill bisa dilihat ketika aktivitas bisnis suatu perusahaan yang membeli perusahaan lainnya. Akan tetapi, jika ternyata harga beli perusahaan tersebut di bawah kekayaan aslinya, maka akan muncul goodwill negatif. Agar bisa memahami istilah goodwill, Anda juga perlu memahami istilah amortisasi goodwill. Singkatnya, amortisasi berarti penyusutan. Istilah ini umum digunakan pada aset tak berwujud.

Manfaat Goodwill

Adapun berbagai manfaat goodwill adalah sebagai berikut.

1. Mendapatkan Penghasilan dari Penjualan Produk Milik Perusahaan

Manfaat goodwill yang pertama adalah untuk mendapatkan penghasilan dari transaksi penjualan produk milik perusahaan di masa mendatang. Apabila pengusaha membeli perusahaan lain dengan sistem goodwill, maka ke depannya harga barang di perusahaan tersebut dapat dijual kembali.

2. Mendapatkan Penghasilan dari Penyewaan

Apabila pengusaha mempunyai aset goodwill, tentu penghasilan tidak hanya didapatkan dari perusahaan sendiri. Akan tetapi, juga dari perusahaan yang telah diakuisisi. Uang sewa dari perusahaan itulah yang nantinya dapat menjadi penghasilan bagi bisnis Anda.

3. Mempercepat Layanan Pelanggan

Mempunyai aset goodwill bukanlah sebuah masalah asalkan nilai selisih tersebut tercatat dengan baik dalam neraca keuangan. Hal ini tentunya dapat menjadi penambah kualitas pelayanan perusahaan pada konsumen. Sebab, proses produksi dan distribusi bisa berlangsung lebih cepat.

4. Menurunkan Jumlah Tenaga Kerja Perusahaan

Jika perusahaan mempunyai aset goodwill, maka artinya pengusaha mempunyai perusahaan lain yang didapatkan dari hasil akuisisi meskipun harganya lebih tinggi dari harga pasar. Hal ini berarti penguasa bisa lebih leluasa dalam mengatur ketersediaan sumber daya manusia di kedua perusahaan yang dikelolanya.

5. Mendapat Lisensi Perusahaan Baru

Apabila sudah mengakuisisi suatu perusahaan, tentunya Anda akan mendapat keuntungan berupa lisensi baru. Sebab, secara otomatis lisensi milik perusahaan yang sudah diakuisisi akan menjadi hak milik si pembeli.

Jenis-Jenis Goodwill

Secara umum, terdapat dua jenis goodwill yang perlu Anda pahami antara lain sebagai berikut.

  1. Goodwill akuntansi, yaitu jenis goodwill yang berkaitan dengan akuisisi yang terjadi. Perusahaan akan mencatat goodwill ke dalam laporan keuangan sesuai peraturan standar akuntansi yang berlaku.
  2. Goodwill ekonomi, yaitu jenis goodwill yang berkaitan dengan kinerja perusahaan atau prospeknya di masa mendatang. Beberapa hal yang mencakup goodwill ekonomi adalah reputasi perusahaan, kualitas karyawan, hingga loyalitas brand.

Faktor Penentu Goodwill

Meskipun goodwill termasuk aset tak berwujud, tetapi goodwill tetap memberikan pengaruh pada perkembangan bisnis. Hal ini karena perusahaan bisa menilai bagaimana kondisi strategis dari sebuah perusahaan hanya dengan melihat neraca keuangannya.

Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penentu goodwill dalam sebuah perusahaan.

  • Reputasi baik perusahaan;
  • Identitas brand yang kuat;
  • Karyawan yang kompeten di bidangnya masing-masing;
  • Teknologi yang dinilai mutakhir.

Cara Menghitung Goodwill

Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa goodwill adalah selisih angka pembelian perusahan terhadap perusahaan lain. Jadi, cara untuk menghitung goodwill adalah dengan mencari nilai selisihnya.

Sebagai contoh, perusahaan Abadi Sentosa membeli perusahaan Makin Maju dengan harga Rp 5.000.000.000. Sedangkan aset bersih perusahaan Makin Maju hanya sebesar Rp 3.000.000.000. Lalu, harga pasar perusahaan untuk aset tersebut adalah sebesar Rp 4.000.000.000.

Dari ilustrasi tersebut, bisa dilihat bahwa ada selisih Rp 2.000.000.000 dari harga aset perusahaan Makin Maju dan selisih Rp 1.000.000.000 dari harga pasar yang seharusnya dikeluarkan oleh perusahaan Abadi Sentosa.

Itulah informasi tentang istilah goodwill dalam perhitungan akuntansi. Semoga bermanfaat untuk Anda.

Nah, jika Anda tertarik mengembangkan perusahaan dengan pinjaman modal usaha, maka bisa mengajukannya di Investree. Kini Investree telah menyediakan layanan pinjaman modal usaha bagi para pemilik perusahaan dan bisnis UMKM yang ingin mengembangkan bisnis mereka.

Anda cukup mendaftarkan diri sebagai borrower untuk bisa mengajukan pinjaman tersebut. Sangat mudah, bukan? Tunggu apalagi, segera ajukan pinjaman modal usaha di Investree sekarang juga!

Referensi:

https://accurate.id/akuntansi/apa-itu-goodwill-dalam-akuntansi/

https://majoo.id/solusi/detail/goodwill-adalah