Coba tebak, kira-kira ada berapa jumlah pengusaha wanita di Indonesia? Ternyata tak sedikit, lho! Dilansir dari Liputan6.com, ada sebanyak 64,2 juta UMKM di Indonesia, yang mana 37 juta UMKM dikelola oleh wanita. Lebih dari setengahnya, kan? Itu artinya, wanita turut berkontribusi menyumbang PDB negara, yang 60,51% bersumber dari UMKM. Hebatnya lagi, dibandingkan rata-rata dunia, perempuan Indonesia memiliki rasio kepemilikan usaha yang lebih tinggi. Hampir setengah dari jumlah penduduk wanita di Indonesia telah berwirausaha. Nah, siapa yang tak mau bisnisnya makin sukses? Pas banget, Investree bakal mengulas tips sukses berbisnis dari para pengusaha wanita di dunia yang pastinya menginspirasi. Simak, yuk!
Sandra Makarem
Sandra adalah pendiri The Collective Child, sebuah platform luxury shopping untuk produk pakaian anak-anak. Menurutnya, berbisnis itu tak harus menunggu sempurna. Sandra berkata, “Jangan biarkan kesempurnaan menghambat Anda untuk mengambil langkah maju.” Seringkali orang berpikir, untuk memulai sebuah bisnis Anda harus punya produk/layanan yang sempurna dulu. Tapi sebenarnya, perfeksionisme dan pemikiran yang berlebihan itu hanya akan menghambat pertumbuhan bisnis Anda atau bahkan mencegah Anda untuk memulainya. Seperti Sandra, produk yang ia miliki pun tak sempurna saat pertama kali diluncurkan. Hanya saja, dia berusaha terus beradaptasi, menjalankan serangkaian langkah kecil untuk memvalidasi ide-ide yang tepat atau bahkan buruk. Baginya, lebih baik belajar sambil sekaligus mempraktikannya.
Lyda Djarar Fischer
Lyda adalah CEO Lyda Beauty, sebuah brand kosmetik yang viral dengan produk eyeliner-nya. Sebelum bisnisnya sukses, dia pernah mendekati sekitar 70 perusahaan untuk menawarkan produk eyeliner dan hampir semua menolaknya. Tapi sekarang, produk tersebut terkenal dan berhasil mendapat penghargaan The 2020 Bella Award. Lyda membagikan tips suksesnya, yaitu ketabahan, tidak pantang menyerah, dan tetap konsisten. Lyda berkata, “Jika Anda ingin sukses menjadi entrepreneur, jangan percaya pada penentang.” Baginya, penolakan itu bisa terjadi karena daya imajinasi/pola pikir setiap orang berbeda, atau menolak karena mereka belum pernah melihat produk seperti itu sebelumnya. Adalah wajar bila Anda sering mendapat penolakan ketika produk Anda adalah yang pertama di kelasnya. Tetap berusaha dan jangan menyerah sambil tetap mengedukasi orang-orang tentang produk Anda.
Kyla Goldstein
Kyla adalah seorang arsitek dan interior designer yang berbasis di New York. Menurutnya, para pebisnis sering kali merasa kurang dan selalu merasa harus mencapai apa yang belum tercapai. Pada akhirnya mereka kewalahan sendiri. Itu mengapa, penting untuk merasa cukup. Kyal berkata, “Fokus saja pada apa yang Anda miliki sekarang, dan itu cukup.” Ketimbang mendasari tindakan Anda pada apa yang tidak dimiliki dan bersusah payah meraihnya, lebih baik fokus pada upaya Anda memaksimalkan apa yang sudah dimiliki. Seorang pengusaha juga harus punya banyak akal memanfaatkan apa yang dimilikinya.
Kimberly Maska
Kimberly adalah CEO dari Maska Media dan Spiritual Biz Publishing, sebuah perusahaan penerbit bagi para penulis berbasis spiritual. Tips berbisnis baginya adalah pelanggan harus diprioritaskan dan kita harus bertanggung jawab 100%. Kimberly berkata, “Jika pelanggan memiliki keluhan, saya akan bertanggung jawab, namun pelanggan juga harus bertanggung jawab atas milik mereka.” Karena itu, penting untuk menetapkan suatu standar dari produk/jasa yang Anda tawarkan. Semua harus jelas di awal, seperti apa yang akan diperoleh pelanggan, cara mengadukan komplain, sampai jaminan garansi yang bisa didapat. Pelanggan pun harus mengetahui semuanya agar tidak terjadi kesalahpahaman di belakang. Jangan sampai ada celah untuk membuat mereka kecewa, karena Anda yang akan bertanggung jawab nantinya. Lepas dari tanggung jawab hanya akan membahayakan reputasi bisnis Anda.
Danielle Tate
Danielle adalah pendiri MissNowMrs, sebuah platform yang memudahkan para perempuan untuk mengubah nama belakang mereka setelah menikah. Tate mengalami sendiri sulitnya proses untuk mengubah nama belakang. Tapi kemudian, dia menemukan ide bisnis dari kesulitan tersebut dan berusaha menawarkan solusi. Danielle berkata, “Kegagalan adalah peluang terselubung.” Ingin agar orang lain tak mengalami kesulitan yang sama, akhirnya dia membangun sebuah bisnis yang menawarkan solusi dan telah berhasil membantu setengah juta pengantin wanita mengubah nama belakang mereka. Danielle juga berpesan, seiring tumbuhnya bisnis, kita harus tetap peka. Menjadikan setiap kegagalan atau masalah yang dihadapi menjadi peluang serta terus berinovasi.
Melissa Wong
Melissa adalah Founder & CEO RetailZipline. Tips bisnis bagi Melissa adalah menunjukkan rasa terima kasih/pujian kepada karyawan dan hargai mereka. Industri ritel memiliki tingkat turnover karyawan yang tinggi yaitu 60%. Dikarenakan marjin yang rendah dan kinerja penjualan yang tak terduga, menyulitkan bisnis ritel untuk memberikan bonus atau kenaikan gaji kepada karyawan. Tapi menurutnya, masih ada hal lain yang bisa dilakukan. Melissa berkata, “Penelitian menunjukkan bahwa karyawan saat ini akan loyal dengan perusahaan bila mampu memberikan peluang kemajuan profesional seperti memberi pelatihan dan promosi.” Sehingga juga penting bagi perusahaan untuk mengutamakan jenjang karir yang jelas bagi karyawannya. Membuat mereka menjadi lebih baik ketika bekerja di perusahaan Anda. Namun bila anggaran terbatas, Anda cukup mengakui kontribusi dan menunjukkan penghargaan atas kinerja mereka.
Michele Mirman
Michele adalah seorang pengacara wanita sukses dan anggota pendiri law firm Mirman, Markovitas & Landau, P.C. Nasihatnya untuk para pebisnis adalah tidak peduli berapa besar nilai keuntungan yang diperoleh, tapi selalu dengarkan kata pelanggan. Michele berkata, “Wanita memiliki rasa kasih sayang, pengertian, dan kesediaan untuk mendengarkan setiap interaksi konsumen/klien.” Jangan buat pelanggan merasa seperti mereka hanya “angka” bagi suatu brand. Sebagai bentuk timbal balik, sebuah brand juga harus mau mendengar apa kata konsumennya. Bila konsumen merasa puas, mereka akan kembali lagi, atau bahkan menyebarkannya dari mulut ke mulut. Yang mana, bisa menjadi pemasaran gratis bagi brand tersebut.
Katherine Harvey
Katherine adalah pendiri Bare Bones, sebuah produk bumbu masak/penyedap rasa organik yang sehat untuk dikonsumsi. Katherine berpikir bahwa kaldu adalah dasar dari semua masakan. Sehingga dia meluncurkan produk yang bisa membuat makanan beraroma serta siap saji, namun tetap bergizi. Meski usahanya tidak selalu berjalan lancar, dia menggunakan tips bisnis untuk menegosiasikan semuanya. Meski itu sulit, bahkan menakutkan. Seperti saat bisnisnya hampir bangkrut, tidak bisa membayar utang, alih-alih menyerah, dia tetap menjangkau para pemasok dan bernegosiasi untuk meminta perpanjangan waktu pembayaran. Dia berkata, “Semua bisa dinegosiasikan. Jika Anda tidak bernegosiasi, terlebih di waktu sulit, bisnis pun akan sulit bertahan.” Keterampilan bernegosiasi juga diperlukan sebagai seorang pengusaha agar produknya mudah dikenal.
Itu tadi beberapa tips sukses berbisnis dari para pengusaha wanita dunia. Semoga dapat menginspirasi, dan Anda juga bisa menjadi inspirasi bagi para pengusaha wanita lainnya di Indonesia. Bila kita saling dukung, semuanya akan jadi lebih mudah. Keep your spirit alive!
Referensi:
Charley Mendoza. 17 Maret 2020. 25 Inspiring Quotes and Business Tips from Successful Female Entrepreneurs. Goodwall.io: https://bit.ly/3Kki4Qa
Caroline Saskia. 29 Oktober 2021. Rasio Pengusaha Perempuan Indonesia Masuk Terbanyak di Dunia. Liputan6.com: https://bit.ly/3sHhHc9