Pandemi Corona membuat masyarakat semakin panik. Banyak sekolah, tempat wisata, hotel, dan usaha kecil yang terpaksa tutup. Para karyawan juga diminta untuk bekerja dari rumah. Pasti hal tersebut berdampak pada penurunan minat dan jumlah pelanggan, serta profit bisnis jadi ikut terancam. Bahkan hingga 1 April 2020, tercatat hampir 1.200 hotel di seluruh Indonesia telah tutup. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Bekasi juga mengatakan bahwa hampir 50% – 60% UMKM di daerah Bekasi akan gulung tikar, dan sudah sebanyak 3.000 UMKM di sana yang menurunkan kapasitas produksinya hingga 40 persen. Anjloknya jumlah pelanggan juga dialami toko oleh-oleh di Yogyakarta hingga mencapai 80% – 90% karena sepinya wisatawan.
Namun, pasti masih ada cara lain yang bisa dilakukan oleh pemilik bisnis untuk mempertahankan pelanggan mereka selama pandemi Corona. Berikut Investree punya beberapa kiat yang bisa Anda coba terapkan. Simak ulasannya di bawah ini!
Proaktif berkomunikasi dengan pelanggan
Di situasi seperti sekarang ini, komunikasi dengan pelanggan tetap harus dijaga agar bisnis Anda tidak kehilangan perhatian mereka. Lakukan komunikasi dengan benar seperti bila toko dan layanan bisnis Anda masih beroperasi di tengah pandemi, beri informasi soal jam operasional, langkah pencegahan yang diterapkan pada karyawan, produk, dan lingkungan kerja agar pelanggan merasa yakin bahwa bisnis Anda aman untuk diakses. Anda bisa gunakan berbagai saluran media sosial, e-mail, atau bahkan situs web untuk bisa tetap berkomunikasi dengan pelanggan. Bila toko terpaksa harus tutup, beritahu para pelanggan bahwa mereka tetap bisa mengakses bisnis Anda secara online, baik melalui e-commerce, media sosial, dan situs web. Jangan lupa mengarahkan mereka kesana agar pelanggan tidak bingung untuk mencari bisnis Anda dan Anda pun tidak kehilangan mereka.
Gunakan layanan video
Jika bisnis Anda berfokus pada layanan edukasi, kecantikan, hingga kebugaran, Anda tetap bisa terhubung dengan pelanggan memanfaatkan fasilitas digital. Banyak tutor/pengajar, pelatih pribadi, terapis, hingga hair stylist yang memanfaatkan layanan video untuk tetap terhubung dengan pelanggannya. Buat jadwal latihan melalui Google Hangouts, Skype, atau Zoom agar pelanggan tetap bisa mengakses layanan dari bisnis Anda. Atau, Anda bisa membuat video tutorial yang bisa diakses secara gratis oleh pelanggan Anda.
Jika Anda memiliki bisnis yang menawarkan layanan spesifik yang tidak menyediakan informasi secara umum, Anda bisa mencoba membuat video dengan Vimeo yang memungkinkan pelanggan Anda membayar setiap akses ke konten video Anda. Atau, Anda bisa mengadakan webinar berbayar yang dipromosikan melalui e-mail ke para pelanggan Anda. Pemilik bisnis salon juga bisa memposting video berbayar yang mengajarkan suatu teknik tertentu seperti cara melakukan root touch-up untuk pelanggan yang ingin mewarnai rambut mereka di rumah.
Adakan event pemasaran secara virtual
Acara yang terpaksa dibatalkan karena tidak boleh mengumpulkan banyak orang selama pandemi virus Corona, tentu masih ada cara lain yang bisa dilakukan. Seperti, mengubah event offline menjadi online. Banyak pelanggan mendambakan hiburan saat sedang berada di rumah saja. Acara yang Anda buat bisa menarik perhatian mereka selama acara tersebut dapat menghibur. Gunakan Facebook Live atau Instagram Live untuk bisa menjangkau pelanggan Anda ketika membuat acara secara virtual. Saat akan membuat acara launching produk, grand opening toko, perayaan hari jadi bisnis Anda, manfaatkan salah satu saluran media sosial streaming live. Ini cara yang tepat untuk melibatkan pelanggan dalam acara yang Anda buat, sembari tetap mempromosikan bisnis. Sebar undangan ke pelanggan melalui e-mail dan beri kode diskon khusus kepada 100 orang pertama yang ikut bergabung. Pastikan Anda membuat acara yang dipersiapkan dengan baik meski pelanggan menikmatinya dari jarak jauh.
Fokus pada copywriting
Banyak keterbatasan yang dirasakan saat ini tentu membuat Anda harus lebih kreatif. Karena itu, salinan (copy) pada situs web, media sosial, materi pemasaran, hingga salinan pada iklan menjadi keunggulan yang kompetitif saat ini. Copywriting yang kuat akan menjadi ‘senjata’ untuk menarik konsumen yang diinginkan. Udemy menyediakan beberapa kursus copywriting yang sangat bagus untuk meningkatkan keterampilan Anda, atau Anda bisa menggunakan jasa freelancer yang bisa Anda temukan di situs seperti Sribulancer, Freelancer Indonesia, 99Design, Gobann, Upwork, dll.
Berikan promo menarik
Kondisi ekonomi yang sedang sulit di masa sekarang ini membuat bisnis harus kreatif untuk menarik minat konsumen. Beri pelanggan promo untuk pembelian jangka panjang, sebab tidak ada yang tahu kapan wabah ini akan berakhir. Setidaknya, meski akan mengurangi profit, paling tidak bisnis Anda tetap menghasilkan. Seperti penawaran berlangganan/member selama satu tahun namun dengan biaya setengahnya.
Bila Anda punya toko ritel, pertimbangkan untuk memberi penawaran gratis ongkir atau diskon untuk pemesanan secara online. Anda juga bisa membantu bisnis kecil lainnya di daerah Anda untuk menawarkan tambahan diskon bila pelanggan berhasil menunjukkan nota terbaru atas pembelian dari bisnis lain yang Anda ajak bekerjasama. Atau tawarkan voucher yang dijual secara online, yang bisa digunakan oleh pelanggan saat wabah virus Corona telah mereda. Ini dapat mempertahankan penjualan sambil memberi pengalaman yang menyenangkan dan menarik untuk dinanti bagi pelanggan.
Tingkatkan tampilan media sosial
Pelanggan akan semakin sering mengakses media sosial dan mereka cenderung mencari pembaruan informasi seputar virus Corona. Apakah Anda telah memposting konten ringan dan positif yang berhubungan dengan pandemi di akun media sosial? Ini mungkin dapat membantu mengurangi kepanikan dan ikut berpartisipasi meminimalisir berita hoax. Lagi pula juga akan meningkatkan frekuensi postingan Anda di media sosial yang menandakan bahwa bisnis Anda tetap aktif selama pandemi. Fokus melayani pelanggan Anda melalui saluran digital selain email dan telepon. Anda mungkin bisa menawarkan pilihan untuk bisa mengobrol melalui Facebook Messenger, WhatsApp, dan platform pesan instan lainnya, serta pilihan konferensi video melalui Skype/FaceTime/Zoom sehingga pelanggan tetap merasakan bertatap muka meski tidak bertemu secara langsung.
Sekarang yang paling penting adalah tetap berusaha dan selalu optimis. Percaya bahwa fenomena ini dapat segera berlalu dan semuanya akan kembali normal seperti biasanya. Jika Anda stres dan panik, Anda akan semakin sulit menemukan solusi sebagai jalan keluar. Jika memungkinkan Anda bisa mengubah dan menyesuaikan fokus bisnis Anda pada produk/layanan dengan demand tertinggi saat ini. Misal, Anda dulu memproduksi pakaian, sekarang Anda bisa ikut memproduksi masker yang permintaannya sedang melonjak. Atau, ikut memproduksi tempat cuci tangan, hand sanitizer, hingga membuka layanan katering makanan sehat dan bergizi.
Referensi:
Emily Heaslip. 16 Maret 2020. How to Keep Your Customers During the Coronavirus Outbreak. Uschamber.com: https://uscham.com/34ZAGkT
Nicole Fallon. 13 Maret 2020. How to Stay Connected to Your Customers During the Coronavirus Outbreak. Uschamber.com: https://uscham.com/34XasiV
Andrew Medal. 20 Maret 2020. 8 Tips to Coronavirus-Proof Your Business ASAP. Entrepreneur.com: https://bit.ly/2xUyHSP