6 Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah bagi Pemula

Jamur tiram adalah salah satu hasil budidaya di Indonesia yang peluang pasarnya terbilang cukup besar. Hal inilah yang membuat sebagian orang tertarik untuk mencoba cara budidaya jamur tiram yang bisa dilakukan di rumah. Nantinya, hasil budidaya tersebut akan dijual di pasaran.

Seperti yang kita ketahui bahwa jamur tiram merupakan jenis jamur yang dapat dikonsumsi dan memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh. Karakteristik jamur tiram yang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan membuat jenis jamur ini banyak disukai oleh masyarakat Indonesia.

Lantas, kira-kira bagaimana cara budidaya jamur tiram di rumah bagi pemula, ya? Nah, untuk Anda yang penasaran, simak penjelasan selengkapnya dalam artikel di bawah ini, ya.

6 Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah

Secara umum, ada 6 cara budidaya jamur tiram di rumah yang bisa diterapkan oleh para pemula. Berikut adalah penjelasan keenam cara tersebut.

1. Menyiapkan Bibit Jamur

Cara budidaya jamur tiram yang pertama sudah pasti adalah menyiapkan bibit jamur. Anda harus memastikan jika bibit jamur yang dipilih mempunyai kualitas yang baik. Tujuannya agar budidaya jamur tersebut bisa berhasil. Untuk itu, sangat disarankan bagi Anda untuk membeli bibit jamur tiram langsung dari petani yang sudah membudidayakan jamur tiram dari lama.

2. Menyiapkan Kumbung

Kumbung adalah rumah jamur atau tempat untuk merawat baglog sekaligus menumbuhkan jamur. Adapun baglog merupakan media tanam untuk meletakkan bibit jamur tiram yang sudah disiapkan. Umumnya, kumbung dibuat menyerupai sebuah bangun yang diisi dengan rak-rak yang berfungsi untuk meletakkan baglog.

Tentu Anda harus mempunyai ruangan khusus dengan suhu dan kelembapan terjaga apabila ingin memulai budidaya jamur tiram ini. Anda bisa membuat kumbung dari bambu atau kayu dengan bagian dinding yang terbuat dari papan. Lalu, untuk bagian atap, Anda bisa menggunakan genteng agar kelembapan ruangan tetap terjaga.

Nah, pada bagian rak, bisa Anda isi berupa kisi-sisi bertingkat agar dapat menyusun baglog dalam jumlah yang lebih banyak. Sebaiknya, rangka rak juga terbuat dari bambu atau kayu dan diletakkan berjajar antara satu dan lainnya.

Adapun ukuran kumbung yang disarankan adalah kurang dari 40 cm dan dibuat hingga 2-3 tingkat. Kemudian untuk lebar rak adalah 40 cm dengan panjang setiap ruas sekitar 1 meter. Jadi, dalam tiap ruas tersebut dapat menyimpan hingga 80 baglog.

3. Membersihkan Kumbung Sebelum Proses Tanam

Sebelum Anda memasukkan baglog ke dalam kumbung, pastikan Anda memperhatikan beberapa hal, yaitu:

  • Anda harus membersihkan kumbung dan rak-rak yang sudah disiapkan agar tidak ada kotoran yang menempel.
  • Jangan lupa untuk melakukan pengapuran serta penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Kemudian diamkan selama 2 hari sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.
  • Jika bau fungisida sudah hilang, Anda bisa langsung memasukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan.

4. Menyiapkan Baglog

Cara budidaya jamur tiram yang selanjutnya adalah menyiapkan baglog. Adapun bahan utama untuk membuat baglog adalah serbuk gergaji yang kemudian dibungkus plastik berbentuk silinder. Lalu, bagian salah satu ujungnya diberi lubang yang nantinya jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.

Umumnya, petani jamur tiram akan membuat baglog sendiri jika memang sudah membudidaya jamur tiram dalam skala besar. Akan tetapi, sebagai pemula Anda juga bisa membeli baglog dari pihak lain. Jadi, Anda bisa lebih fokus pada proses budidaya jamur tiram lainnya.

5. Merawat Baglog

Selanjutnya, Anda perlu menyusun baglog ke dalam rak. Ada dua cara yang bisa Anda lakukan, yakni diletakkan secara vertikal atau horizontal. Jika meletakkan secara vertikal, berarti lubang baglog menghadap ke atas. Sedangkan jika meletakkannya secara horizontal, berarti lubang baglog menghadap ke samping.

Berikut adalah tata cara merawat baglog yang wajib Anda pahami.

  • Sebelum menyusun baglog, pastikan Anda telah membuka bagian cincin dan kertas penutup baglog. Lalu, diamkan selama kurang lebih 5 hari. Jika lantai ruangan terbuat dari tanah, Anda perlu melakukan penyiraman untuk menjaga kelembapannya.
  • Selanjutnya, potong ujung baglog agar ruang tumbuh jamur tiram menjadi lebih lebar. Biarkan selama 3 hari dan tidak baglog tidak boleh disiram.
  • Lakukan penyiraman dengan sprayer dengan membentuk kabut. Semakin sempurna pengabutan yang Anda lakukan, maka akan semakin proses tumbuh jamur tiram. Anda bisa menyiram baglog sebanyak 2-3 kali sehari tergantung dari suhu serta kelembapan kumbung.

6. Memanen Jamur Tiram

Dalam waktu 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, biasanya jamur akan tumbuh dengan baik dan bisa ditanam setelahnya. Dalam satu baglog, Anda bisa memanen jamur tiram hingga 5-8 kali. Setelahnya, Anda bisa membuang baglog atau menjadikannya sebagai pupuk kompos.

Itulah penjelasan tentang 6 cara budidaya jamur tiram di rumah bagi pemula yang perlu Anda perhatikan. Jika Anda melakukan keenam cara tersebut dengan baik, maka hasil jamur tiram yang dipanen bisa lebih banyak.

Nah, apabila Anda tertarik menjadi pembudidaya jamur tiram dalam waktu dekat, bisa mendapatkan modal dengan cara mengajukan pinjaman modal usaha di Investree. Prosesnya yang mudah dan bisa dilakukan secara online sangat membantu para pelaku usaha di Indonesia untuk mengembangkan bisnis mereka.

Agar bisa menggunakan layanan dari Investree, Anda perlu mendaftarkan diri sebagai Borrower terlebih dahulu. Baru kemudian bisa mengajukan pinjaman modal usaha sesuai dengan kebutuhan Anda.

Referensi:

https://hot.liputan6.com/read/4629815/6-cara-budidaya-jamur-tiram-di-rumah-untuk-pemula-sangat-menguntungkan

https://gdm.id/cara-budidaya-jamur-tiram/