5 Komponen Perencanaan Usaha Yang Mudah Diaplikasikan

Perencanaan usaha adalah elemen dasar untuk rencana bisnis yang akan Anda mulai. Tak hanya untuk sebuah bisnis yang besar, perencanaan usaha juga  sangat penting untuk Anda yang akan memulai usaha kecil dari berbagai sektor, salah satunya sektor kuliner. 

Kebutuhan primer manusia terhadap makanan, menjadikan sektor kuliner adalah salah satu peluang usaha yang tak pernah sepi peminat. Kendati memiliki pasar yang luas, Anda juga akan bertemu dengan banyak pesaing yang memiliki usaha di bidang yang sama. Hal ini menjadi tantangan bagaimana bisnis Anda dapat bertahan dan berkembang dengan baik.

Perencanaan usaha dapat memberi Anda arahan, membantu Anda tetap fokus pada aktivitas utama usaha, dan diperlukan saat mencari investasi atau keuangan. Dengan perencanaan usaha yang matang, Anda dapat lebih siap mengatasi permasalahan yang datang saat bisnis tengah berjalan.

Pada intinya, terdapat lima komponen dasar dalam perencanaan usaha. Lima komponen dasar tersebut terdiri atas deskripsi bisnis, analisis lingkungan kompetitif, rencana pemasaran, bagian tentang SDM (Sumber Daya Manusia), dan data finansial bisnis Anda..

Berikut ini adalah penjelasan dari lima komponen penting perencanaan usaha.

  1. Deskripsi Bisnis 

Deskripsi bisnis berisi penjelasan singkat dan sederhana tentang bisnis Anda. Hindari memasukkan terlalu banyak informasi yang tidak diperlukan jika perencanaan bisnis ditujukan untuk menarik investor.

Informasi yang terlalu banyak membuat investor  membutuhkan terlalu banyak waktu untuk memahaminya. Pada akhirnya, mereka hanya akan memiliki sedikit pemahaman tentang bisnis Anda secara spesifik dan justru menghambat proses investasi.

Tujuan dari penulisan deskripsi rencana bisnis Anda adalah hal penting yang akan menumbuhkan keyakinan bagi investor dan Anda sendiri. Oleh karena itu, cantumkan dalam deskripsi hal-hal seperti jenis bisnis, produk atau layanan yang Anda (atau akan) sediakan, dan siapa target market Anda.

  1. Riset Kompetitor

Apakah kompetitor Anda adalah seseorang di jalur atau fokus bisnis kuliner yang sama, atau orang lokal lainnya? Apakah kompetitor Anda tidak ditentukan oleh lokasi geografis? Apakah kompetitor Anda lebih fokus pada segmen industri, atau produk/jasa? Apakah Anda membangun bisnis online dan bersaing dengan orang-orang yang berkecimpung di dalamnya?

Beberapa pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang perlu Anda dapatkan jawabannya saat melakukan riset kompetitor. Tujuan mendefinisikan kompetitor Anda sama pentingnya dengan siapa pun yang membaca rencana bisnis Anda. Lakukan ‘uji tuntas’ Anda dan teliti pasar Anda secara menyeluruh. 

Cobalah untuk menentukan siapa kompetitor paling sukses pada lingkup bisnis kuliner Anda dan identifikasi apa yang membuat mereka sukses (contohnya penawaran produk, harga terbaik, servis yang memuaskan). Setelah Anda memiliki informasi ini, Anda perlu menilai dan menyusun strategi bagaimana Anda bisa mengungguli mereka, namun, tetap penting untuk bersikap realistis.

Jika mereka sukses karena memiliki 20.000 produk, jangan katakan Anda bisa mengalahkan mereka dengan memiliki 21.000 produk. Begitu juga dengan harga. Jika Anda hanya fokus menjadi yang termurah, maka orang yang bersedia menurunkan harga lebih jauh akan menang. Ini berakhir dengan perlombaan ke bawah dan merupakan strategi bisnis yang tidak berkelanjutan. Pilih strategi yang tepat tanpa harus mengorbankan banyak hal dalam bisnis Anda.

Selain itu, pastikan Anda memiliki skenario ‘kasus terbaik’ dan ‘kasus terburuk’ dari pemodelan Anda. Sebagian besar usaha kecil melebih-lebihkan dampak dan proyeksi mereka dalam jangka pendek, itulah sebabnya mereka tidak bertahan dalam jangka panjang. Lakukan proyeksi yang realistis dan terencana dalam strategi mengungguli kompetitor.

  1. Strategi Pemasaran

Setelah menentukan deskripsi bisnis dan riset kompetitor, maka dalam perencanaan usaha yang tidak kalah pentingnya, yaitu menentukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran meliputi, mempelajari kelebihan dan kekurangan produk kompetitor Anda.

Untuk memulai sebuah usaha tentu memerlukan strategi marketing yang bagus. Hal tersebut berfungsi agar produk atau jasa yang dihasilkan dapat diterima di pasaran. Dalam pembuatan strategi pemasaran harus meliputi:

  • Analisis Pasar

Strategi pemasaran harus merupakan hasil analisis pasar dengan teliti, sebagai kekuatan untuk membuat target pembeli.

  • Analisis SWOT (strength, weakness, opportunities, and threats)

Analisis SWOT dilakukan  agar bisa mengenal keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk. Dengan hasil analisis SWOT ini, Anda dapat menentukan strategi pemasaran yang sesuai dan menghemat waktu, biaya, dan tenaga.

  • Chanel Marketing yang Tepat

Strategi pemasaran Anda harus fokus pada chanel yang tepat untuk bisnis Anda. Sebagian besar bisnis akan menyertakan situs web. Jika target pasar anda konsumen perorangan, Anda dapat fokus melakukan pemasaran pada media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Google+. 

Jika bisnis Anda berada pada lingkup ruang B2B, Anda dapat memfokuskan aktivitas media sosial Anda di sekitar LinkedIn. Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan iklan PPC (Pay Per Click), yang tersedia di sebagian besar saluran online dan digital.

Pertimbangan terpenting dengan rencana pemasaran adalah mengetahui di mana pasar Anda berada, mengetahui cara mengaksesnya, dan mengetahui apa yang akan menciptakan ‘call to action’ yang tepat.

  1. Sumber Daya Manusia

Apakah bisnis Anda memiliki interaksi tatap muka dengan pelanggan, atau apakah hubungan Anda bersifat digital? Apakah saat ini Anda memiliki tim yang terdiri dari beberapa orang? Jika demikian, siapa mereka, dan keterampilan serta pengalaman apa yang dapat mereka kontribusikan. Jika tidak, orang dan keterampilan apa yang Anda butuhkan dan untuk peran apa. 

Sebagian besar bisnis pada akhirnya masih mengandalkan orang untuk menjadi sukses. Pastikan Anda memiliki orang yang tepat dalam peran yang tepat.

Dengan bagian ‘sumber daya manusia’ dari rencana bisnis Anda, akan sangat membantu untuk membuat struktur ketenagakerjaan yang mencakup peran dan tanggung jawab. 

Dari sudut pandang investor, mereka ingin melihat bahwa Anda memiliki tim yang memiliki pengalaman yang relevan untuk membuat bisnis Anda sukses.

  1. Data Anggaran Finansial 

Faktor pembiayaan atau anggaran menjadi komponen penting dalam perencanaan usaha. Dari mana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien, dan usaha dapat berjalan lancar adalah tugas penting yang harus direncanakan dalam komponen pembiayaan.

Beberapa dokumen keuangan yang dibutuhkan untuk menyusun faktor pembiayaan, antara lain laporan keuangan, laporan arus kas, laporan Neraca, dan analisis pengembalian modal.

Sebagai informasi, dalam perhitungan biaya, modal awal untuk memulai suatu usaha baru dianggap penting. Hal ini terkait sumber dana perusahaan serta cara mengelola dana tersebut agar dapat lebih efisien.

  1. Perusahaan harus mempersiapkan dana untuk persediaan bahan baku, pembelian alat produksi, biaya marketing, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, dana dapat digunakan secara lebih efisien agar tidak kekurangan dana.
  2. Untuk perhitungan biaya diperlukan adanya laporan keuangan perencanaan, laporan neraca perencanaan, laporan arus kas, serta laporan pengembalian modal.
  3. Jika perlu perusahaan bisa bekerja sama dengan jasa penyedia layanan akuntansi untuk membuat analisis keuangan usaha sesuai perencanaan usaha. Anda juga dapat menggunakan jurnal software akuntansi online.

Sudahkah Anda tertarik mulai menyusun perencanaan usaha untuk bisnis Anda? Tak hanya perencanaan usaha yang matang, untuk mengembangkan bisnis, Anda tentu memerlukan dana tambahan. Dapatkan dana untuk kemajuan bisnis Anda dengan Investree dengan proses yang mudah dan anti-ribet. Daftar jadi borrower di Investree sekarang.

Sumber: 

https://bizally.com.au/insights/basic-elements-business-plan 

https://www.qoala.app/id/blog/keuangan/perencanaan/contoh-perencanaan-usaha/