Sebutan shopaholic pasti tidak asing lagi di telinga Anda. Ya, sebutan untuk para penggila belanja yang rela mengeluarkan uang berapa pun hanya untuk memuaskan hasrat belanjanya. Menilik hasil riset yang dilakukan oleh Kadence International-Indonesia pada tahun 2013, menunjukkan sebanyak 28% masyarakat kelas menengah di Indonesia mengalami defisit penghasilan sekitar 35%. Kelompok ini cenderung mengeluarkan uang lebih banyak dari yang bisa mereka hasilkan.
Dalam riset tersebut disebutkan, masyarakat kelas menengah adalah mereka yang memiliki pendapatan rata-rata Rp 4,3 juta per bulan, namun mengeluarkan lebih banyak hingga Rp 5,8 juta per bulan, sehingga terjadi defisit sebesar Rp 1,5 juta. Kenapa mereka sampai melakukan hal tersebut? Alasannya sederhana: mereka memiliki kecenderungan ingin menaikkan status sosial dengan tampil mengikuti selera kelas atas. Tidak ragu untuk meminjam uang atau berutang hanya agar dapat membeli barang yang bisa membuat mereka tampil lebih gaya.
Pada akhirnya, utang semakin lama semakin bertumpuk. Semakin pusing memikirkannya, justru membuat hidup jadi makin gelisah. Tidak ada cara lain agar hidup Anda kembali tenang, selain menyelesaikan utang-utang tersebut. Berikut Investree punya tips agar Anda dapat segera terbebas dari utang. Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Kontrol pengeluaran dengan membuat anggaran
Anda bisa menggunakan banyak aplikasi gratis untuk membuat anggaran per bulan. Termasuk menetapkan anggaran untuk membayar utang. Anggaran berguna sebagai pembatas yang telah dibagi sesuai dengan penghasilan Anda. Pastikan Anda mengikuti anggaran tersebut dengan tertib agar Anda tidak terus menambah utang karena defisit setiap bulannya.
Anggaran juga bisa digunakan untuk memantau pos pengeluaran yang masih bisa ditekan agar Anda bisa membayar utang dengan nominal yang lebih besar dari biasanya. Dengan begitu, utang Anda bisa lebih cepat lunas.
Dahulukan utang yang paling besar
Jika Anda memiliki utang lebih dari satu, sebaiknya dahulukan untuk melunasi utang yang nilainya paling besar atau yang suku bunganya paling besar. Dan usahakan fokus untuk menyelesaikan satu utang terlebih dahulu, baru beralih ke utang lainnya. Berbeda dengan prinsip yang berlaku pada investasi. Bila diversifikasi baik dilakukan saat Anda berinvestasi untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan, namun saat akan melunasi utang lebih baik tidak melakukan diversifikasi.
Fokus pada satu utang terlebih dahulu. Setelah satu utang selesai, baru beralih ke utang lainnya. Karena ditakutkan, uang Anda yang terbagi-bagi akan membuat nilainya menjadi kecil dan hanya cukup untuk membayar bunga di setiap utang yang dimiliki. Dengan begitu, semakin lama pula Anda bisa melunasi utang-utang tersebut. Anda juga perlu menghapus kebiasaan membayar tagihan utang dengan limit pembayaran minimal. Karena hanya akan membuat utang Anda semakin bertumpuk.
Hapus informasi kartu kredit dari toko online
Jangan permudah jalan Anda untuk melakukan kredit. Semakin sering Anda memasukkan informasi pembayaran dengan kartu kredit di situs belanja online, semakin mudah Anda melakukan pembelian. Dan semakin mudah pula Anda menambah jumlah utang. Jika Anda telah berkomitmen untuk melunasi utang, harus ada sebuah pengorbanan yang dilakukan. Dengan mengupayakan pola hidup hemat dan tidak mudah tergoda untuk berperilaku konsumtif.
Era digital seperti sekarang ini, menawarkan kemudahan yang menjadi godaan terbesar untuk kita berperilaku konsumtif. Bahkan, jadi suka membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Karenanya, kontrol diri adalah aspek yang sangat dibutuhkan supaya Anda berhasil melunasi utang yang dimiliki.
Tambah penghasilan dengan kerja sampingan
Bila memang anggaran telah ditetapkan dan ternyata penghasilan tidak mencukupi, Anda bisa mencari pekerjaan tambahan agar penghasilan Anda per bulannya jadi lebih besar. Bisa cukup untuk membayar cicilan utang dengan nominal lebih besar, tanpa harus mengorbankan kebutuhan pokok sehari-hari. Manfaatkan sisa waktu Anda untuk lembur mengerjakan pekerjaan sampingan. Cari pekerjaan sampingan yang sesuai dengan keahlian Anda. Bila Anda punya keahlian bahasa asing atau bermain alat musik, Anda bisa menjadi guru les privat. Atau Anda bisa menjadi influencer atau freelancer.
Jangan stres, terus motivasi diri Anda
Pada akhirnya, hidup tetap harus dinikmati meski Anda sedang menghadapi tanggungan berupa cicilan utang yang banyak. Penyesalan memang selalu datang terlambat, namun jangan sampai Anda terbiasa membuat utang sebagai beban. Akan lebih mudah bagi Anda jika tidak melihatnya sebagai bentuk hukuman. Berikan motivasi yang positif terhadap diri Anda agar bisa tetap fokus pada tujuan untuk melunasi utang.
Meski telah berkomitmen, bukan berarti Anda tidak boleh bersenang-senang sedikit. Tetap cari hiburan dan kesenangan, namun dengan bujet yang lebih kecil dari biasanya. Perbanyak referensi tentang hiburan murah yang bisa didapat dengan bujet minimalis.
Utang akan tetap menjadi utang bila tidak Anda lunasi. Menghindarinya hanya akan menambah beban hidup Anda. Hadapi dengan pikiran terbuka dan keyakinan di dalam diri bahwa Anda bisa melewatinya. Jika telah berhasil, jangan lupa untuk memperbaiki kebiasaan konsumsi Anda agar Anda tidak mengulang kesalahan yang sama dua kali. Mulai berpikir jangka panjang dengan mau menyisihkan uang untuk ditabung dan melakukan investasi. Karena hidup tidak untuk saat ini saja. Semangat!
Referensi:
Stephanie Steinberg. 10 Mei 2017. 10 Easy Ways to Pay Off Debt. US News: http://bit.ly/2VydcRy
Paula Pant. 19 Desember 2018. 7 Success Habits for Paying Off Debt. The Balance: http://bit.ly/2DBmxOe
Arman Dhani. 6 Juli 2016. Biar Utang yang Penting Gaya. Tirto.ID: http://bit.ly/2WendQP