Pengertian Jurnal Pembalik beserta Fungsi, Jenis Akun, dan Contoh Transaksinya

Setiap akuntan di sebuah perusahaan wajib membuat laporan keuangan agar semua transaksi bisa dicatat dengan baik. Adapun dalam laporan keuangan terdapat beberapa jurnal-jurnal yang harus ditulis. Salah satunya adalah jurnal pembalik. Fungsi dari jurnal pembalik adalah untuk membalikkan jurnal penyesuaian agar membentuk akun neraca.

Oleh karena itulah, para akuntan harus dapat menyusun jurnal pembalik dengan detail dan rigid agar tidak terjadi kesalahan. Namun, sebenarnya apa itu jurnal pembalik? Nah, untuk Anda yang penasaran, kami akan menjelaskannya dalam artikel ini. Jadi, simak baik-baik, ya.

Pengertian Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal yang digunakan untuk membalikkan jurnal penyesuaian pada laporan keuangan. Nantinya, jurnal inilah yang akan membentuk akun neraca. Adapun tujuan utama jurnal pembalik adalah untuk mencegah timbulnya akun ganda.

Sedangkan proses pembuatan jurnal pembalik umumnya dilakukan pada awal periode agar dapat muncul analisis yang up to date. Artinya, reverse entry berfungsi untuk membalikkan jurnal penyesuaian yang sudah dibuat pada periode sebelumnya.

Fungsi Jurnal Pembalik

Adapun berbagai fungsi jurnal pembalik adalah sebagai berikut.

1. Membuat Pencatatan Transaksi menjadi Lebih Mudah

Fungsi jurnal pembalik yang pertama adalah untuk membuat pencatatan transaksi menjadi lebih mudah. Khususnya pada pencatatan neraca yang disusun pada awal periode. Namun, tentu tidak bisa semua neraca bisa dibuat reverse entry. Maka dari itu, Anda harus memperhatikan subjudul akun yang bisa dibuat reverse entry.

2. Menyederhanakan Jurnal Penyesuaian

Penyusunan reverse entry bisa membuat proses penyusunan pada jurnal penyesuaian menjadi lebih sederhana. Terutama pada jurnal yang Anda susun untuk periode berikutnya. Jika komponen jurnal penyesuaian ada banyak, maka proses penyederhanaan ini menjadi bagian yang penting.

3. Mencegah Kesalahan dalam Pembuatan Jurnal Penyesuaian

Fungsi jurnal pembalik lainnya adalah untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pembuatan jurnal penyesuaian. Proses penyusunan jurnal pembalik dapat meminimalisir terjadinya kesalahan. Misalnya seperti pencatatan jurnal ganda atau adanya pengakuan double pada akun biaya dan pendapatan.

Jenis Akun yang Membutuhkan Jurnal Pembalik

Tentu tidak semua akun pada jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal pembalik. Jadi, Anda harus tahu jenis akun mana saja yang membutuhkannya. Berikut adalah lima jenis akun yang membutuhkan jurnal pembalik.

  1. Beban dibayar dimuka yang dicatat sebagai beban, yaitu beban yang sudah dibayar tetapi belum dicatat sebagai beban di periode tersebut.
  2. Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan, yaitu pendapatan yang diterima oleh perusahaan pada awal transaksi yang belum dilakukan ke pelanggan.
  3. Beban yang masih harus dibayar, yaitu beban yang masih harus dikeluarkan oleh perusahaan pada periode akuntansi. Jadi, beban tersebut akan tetap berlanjut pada periode akuntansi berikutnya.
  4. Pendapatan yang masih harus diterima, yaitu pendapatan yang sudah terjadi, tetapi belum diakui sebagai pendapatan karena beberapa alasan.
  5. Pemakaian atas perlengkapan jika dicatat sebagai beban, yaitu perlengkapan yang digunakan secara terus-menerus oleh perusahaan dan dicatat sebagai beban dalam ayat jurnal penyesuaian.

Contoh Transaksi Jurnal Pembalik

Berikut adalah beberapa contoh transaksi jurnal pembalik pada masing-masing akun yang perlu Anda perhatikan.

1. Beban Dibayar di Muka

Beban yang sudah dibayar terlebih dahulu perlu dibuatkan jurnal pembalik. Tujuannya agar menjadi sewa dibayar di muka atau menjadi harta. Sebagai contoh pada 1 Desember 2021 dibayarkan uang sewa satu tahun sebesar Rp 2.400.000. Maka ayat dalam jurnal penyesuaian akan berbunyi sewa dibayar di muka sebesar Rp 2.200.000 dan beban sewa sebesar Rp 2.200.000. Kemudian untuk jurnal pembalik dari transaksi tersebut bisa ditulis kebalikannya.

2. Pendapatan Diterima di Muka

Pendapatan sewa yang belum direalisasikan akan dicatat sebagai pendapatan. Artinya, reverse entry dibuat untuk menjadikan pendapatan sebagai sewa diterima dimuka. Misalnya, pada 1 September 2021 perusahaan menerima pendapatan sewa sebesar Rp 2.400.000 untuk 6 bulan. Maka, jurnal penyesuaiannya bisa ditulis pendapatan sewa sebesar Rp 800.000 dan sewa diterima di muka sebesar Rp 800.000. Sedangkan jurnal pembalik ditulis kebalikannya dari ayat jurnal penyesuaian tersebut.

Itu dia penjelasan singkat tentang jurnal pembalik yang ada dalam laporan keuangan. Para akuntan di sebuah perusahaan harus tahu jenis akun mana yang memerlukan jurnal pembalik dan mana yang tidak. Dengan begitu, Anda dapat meminimalisir terjadinya kesalahan pada proses pembukuan.

Berkaitan dengan transaksi dalam laporan keuangan, setiap pelaku bisnis pasti menginginkan perusahaannya untuk terus berkembang. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satunya adalah dengan mengajukan pinjaman modal usaha ke lembaga keuangan tertentu.

Untuk Anda yang tertarik mengajukan pinjaman modal usaha dengan syarat yang mudah dan bisa dilakukan secara online, maka layanan dari Investree adalah pilihan yang tepat. Anda bisa mendaftar sebagai Borrower dan nantinya bisa langsung mengajukan pinjaman modal usaha sesuai kebutuhan perusahaan.

Bunga yang rendah dan sistem transparan membuat banyak pelaku bisnis memutuskan meminjam sejumlah modal usaha di Investree. Jadi, selanjutnya giliran Anda yang menggunakan layanan Investree.

Referensi:

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-fungsi-dan-contoh-transaksi-jurnal-pembalik/#:~:text=Jurnal%20pembalik%20adalah%20jurnal%20untuk,dibalik%20akan%20terjadi%20akun%20ganda.

https://majoo.id/solusi/detail/jurnal-pembalik

https://www.hashmicro.com/id/blog/mengenal-jurnal-pembalik/