Perencanaan Finansial

Simak Sistem Bagi Hasil Yang Menjanjikan

Bisa dibilang sistem bagi hasil merupakan salah satu jenis investasi yang diminati banyak orang. Dengan melakukan investasi pada sistem bagi hasil suatu usaha seorang pemodal bisa mendapatkan keuntungan setiap bulan atau tahun sesuai dengan kesepakatan. Penasaran lebih lanjut apa itu “Sistem Bagi Hasil”. Yuk simak paragraf di bawah bersama-sama!

Pengertian

Jadi apa itu sistem bagi hasil? Sistem bagi hasil adalah sebuah perjanjian yang dilakukan di antara pengusaha dan investor dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau laba. Namun tidak hanya keuntungan, apabila bisnis mengalami kerugian maka kedua belah pihak juga harus menanggung kerugiannya bersama-sama sesuai dengan ketentuan yang ada.

Jenis-jenis Sistem Bagi Hasil

  • Profit Sharing

Profit Sharing yaitu jenis sistem bagi hasil dimana keuntungan yang didapatkan dari jumlah pendapatan bersih atau pendapatan yang telah dikurangi biaya operasional. 

  • Gross Profit Sharing

Gross Profit Sharing atau yang biasa disebut sebagai pembagian laba kotor adalah sistem bagi hasil keuntungan yang didapatkan dari jumlah pendapatan dan dikurangi Harga Pokok Penjualan sebuah produk. Penghitungan laba yang satu itu belum dikurangi dengan pajak, biaya pemasaran, hingga biaya administrasi.

  • Revenue Sharing

Revenue Sharing adalah sistem bagi hasil yang biasanya digunakan di dalam sistem perbankan. Bisa dibilang jenis sistem bagi hasil ini juga dapat dipergunakan untuk keperluan distribusi hasil usaha lembaga keuangan dengan perjanjian di antara kedua belah pihak.

3 Jenis Pemodal dalam Sistem Bagi Hasil

  • Pemodal dan Rekan Kerja

Pemodal sekaligus rekan kerja biasa terjadi pada suatu usaha yang dibangun bersama dengan teman. Pemodal yang juga menjadi rekan kerja merupakan bagian dari pegawai atau karyawan. Pemodal ini juga berhak mendapatkan gaji tetap seperti pegawai lainnya. Sehingga pemodal jenis ini akan mendapatkan 2 pendapatan, yaitu dari hasil dividen/bagi hasil dan gaji. 

  • Pemodal Saham atau Investor

Berbeda dengan pemodal sekaligus rekan kerja, pemodal dalam bentuk saham selalu  menanamkan modal pada suatu usaha dalam bentuk saham saja. Saham ini biasanya dimiliki lebih dari 1 orang. Penanam modal dalam bentuk saham biasa disebut sebagai investor. 

Seorang investor biasanya tidak ikut masuk ke dalam kegiatan operasional perusahaan. Biasanya seorang investor hanya akan mengamati dan mengevaluasi melalui laporan saja. Lalu bagaimana dengan pembagian keuntungannya? Keuntungan yang akan diterima pemodal dibagi berdasarkan banyaknya jumlah saham yang dipegang oleh satu orang. Sedangkan keuntungan yang diterima pengelola adalah berupa gaji dan dividen.

  • Pemodal Bentuk Hutang atau Kreditur

Yang terakhir adalah pemodal dalam bentuk hutang. Pemodal jenis ini biasa disebut sebagai kreditur. Seorang kreditur bertugas menanamkan modal sama dengan investor dalam sebuah bisnis. Lalu apa yang membedakan kreditur dengan investor? Yang membedakan kreditur dengan investor adalah kreditur memberikan modal dalam bentuk hutang.

Status modal yang ada pada kreditur adalah hutang tanpa keterikatan pada pengelola bisnis dan kreditur. Sehingga seberapa banyak dividen yang diterima tidak berpengaruh pada pelunasan hutang yang ada. Hal ini juga berlaku saat bisnis mengalami kerugian atau penurunan, kreditur tidak dapat terlibat pada pengelolaan operasional bisnis namun tetap harus menjalani kewajiban untuk membayar hutang. 

Jadi, poin-poin di atas tadi merupakan hal-hal yang perlu kamu perhatikan saat melakukan investasi pada sistem bagi hasil. Jangan lupa memperhatikan jenis-jenis investasi yang akan kamu ambil dan memperhatikan bagaimana cara pembagian dividennya sebelum mulai untuk berinvestasi. Bagi kamu yang ingin mulai berinvestasi dengan risiko rendah dan hasil yang menjanjikan silahkan coba untuk mendaftar di Surat Berharga Negara (SBN) Ritel - Investree atau Reksa Dana untuk Lender - Investree!

Share this Post