Quarter Life Crisis: Pengertian, Ciri-Ciri, Penyebab, dan Tips Menghadapinya

Tips Menghadapi Quarter Life Crisis untuk Generasi Z

Pernah mendengar istilah atau fase quarter life crisis? Umumnya, fase ini dialami oleh Anda yang masih tergolong pada usia muda, produktif, dan mengalami transisi dari remaja menuju kehidupan dewasa. Fase kehidupan ini sedang dialami oleh Gen Z, nih. 

Generasi Z saat ini ada di rentang usia 11 sampai 26 tahun, dan lahir pada tahun 1997-2012, data tersebut berdasarkan penelitian dari Pew Research Center, sebuah lembaga non-partisipan yang memberikan informasi kepada masyarakat.

Selama masa transisi ini, Anda mungkin merasakan perasaan antusias ketika merencanakan kehidupan di masa mendatang, mempersiapkan perubahan pun tekanan yang datang dari berbagai aspek (diri sendiri, sosial, keluarga), sehingga mempengaruhi pikiran dan kesehatan mental Anda. Namun, masa-masa seperti ini adalah kesempatan emas yang bisa Anda manfaatkan untuk mengeksplorasi diri dan mempertajam minat ataupun bakat.

Definisi Quarter Life Crisis

Quarter life crisis merupakan suatu fase dalam kehidupan seseorang yang membuat dirinya merasakan kecemasan berlebih terhadap kualitas, eksistensi, pun identitasnya di masa depan. Terkadang, dirasakan juga krisis emosional yang ciri-cirinya merasa tidak berdaya, khawatir akan suatu hal yang belum terjadi.

Baca juga: Gen Z Wajib Tau! 5 Tips Manajemen Keuangan di Usia 20-an

Ciri-ciri dari seseorang mengalami quarter life crisis

  • Perasaan “kalah” pada suatu “perlombaan”

Diibaratkan “kalah” di sini adalah suatu pencapaian dan “perlombaan” adalah suatu situasi atau momen. Contohnya ketika Anda masih duduk di bangku perkuliahan pada semester akhir, melihat teman-teman Anda sudah lulus dengan tepat waktu sedangkan Anda masih mengerjakan skripsi karena mengalami berbagai kendala dalam menyelesaikannya.

Ketika sudah lulus, Anda kembali melihat beberapa teman telah berhasil mendapatkan pekerjaan tetap, sedangkan Anda masih terus mencari pekerjaan. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain secara terus menerus akan menimbulkan stress dan tekanan yang berlebihan, perasaan “kalah” atau tertinggal ini lah lama kelamaan yang dapat memicu terjadinya  quarter life crisis. Jika mengalami hal ini, Anda bisa mulai menyusun rencana jangka pendek pun panjang, terkait hal-hal yang dapat Anda raih dengan menyesuaikan kapasitas diri, dan membangun pemahaman bahwa perjalanan hidup Anda memiliki timeline yang berbeda dengan orang lain.

  • Merasa terkurung

Tidak jarang peralihan dari masa remaja ke dewasa membuat Anda merasa kewalahan. Pertama kalinya merasa banyak tanggung jawab yang harus Anda kerjakan di usia 20-an. Besar kemungkinan Anda kaget akan banyaknya hal yang harus diurus dan dikerjakan dalam masa peralihan menuju dewasa.

Mengalami hal ini memang memunculkan rasa tidak nyaman, namun Anda pelan-pelan dapat mengatasinya dengan terus berlatih untuk menyelesaikan pekerjaan satu per satu sampai terbiasa. Jangan lupa memperhatikan keterbatasan diri dan meminta bantuan kepada orang lain ataupun bantuan profesional.

  • Cemas pada rencana jangka panjang

Anda mungkin telah menyusun rencana dan bermimpi tentang kehidupan yang ingin dijalankan saat dewasa, namun untuk mewujudkannya ternyata tidak mudah. Realitanya, Anda semakin merasa bahwa hal tersebut mustahil untuk diraih dan kurang realistis. Jika merasakan hal ini, Anda dapat menyusun kembali rencana semula dengan melihat realitas yang sedang terjadi. Tidak usah terlalu memikirkan hal-hal yang belum terjadi, cukup mengusahakan effort terbaik Anda di masa sekarang.

Baca juga: Generasi Z: Duh! Sulitnya Beli Rumah

Penyebab terjadinya quarter life crisis

  • Merasa hilang arah atau tujuan hidup yang kurang jelas

Quarter life crisis kemungkinan besar terjadi pada seseorang yang merasa hilang arah atau saat itu belum memiliki tujuan hidup yang jelas. Penting untuk Anda memiliki tujuan hidup; sekecil apapun itu, agar hidup Anda dapat lebih terarah dan tidak terjebak dalam fase quarter life crisis.

Sebenarnya, sesekali merasa hilang arah merupakan hal yang wajar, namun tidak baik jika terus menerus merasakan hal tersebut. Persiapan diri diperlukan untuk menghadapi kondisi ini agar tidak berlarut-larut dan segera melewatinya.

  • Emosi tidak stabil

Ketidakstabilan emosi mengakibatkan Anda kurang mampu dalam memberikan respon pada suatu hal. Ketika kita tidak mampu mengendalikan emosi, Anda akan mengalami kesulitan saat mengambil keputusan. Penyebab emosi yang tidak stabil datang dari faktor internal dan eksternal, rasa stress dapat menjadi salah satu pemicunya. Belajar untuk mengendalikan emosi dari sekarang, agar reaksi yang Anda berikan terhadap orang lain atau saat menghadapi suatu situasi, tidak membuat Anda terlihat berlebihan dan tetap dalam kendali yang baik.

  • Merasa ketakutan yang berlebihan

Pernahkah Anda mendengar tentang Fear of Missing Out (FOMO)? Fomo adalah perasaan khawatir dan cemas yang berlebihan karena takut tertinggal dari suatu hal yang sedang trend atau terkini. FOMO bisa datang dari beragam sebab, seperti khawatir tidak mendapatkan pekerjaan, pertama kali memulai hubungan dengan seseorang, dan lainnya.

Tips menghadapi quarter life crisis 

Berikut adalah cara-cara ampuh yang bisa Anda terapkan untuk menghadapi quarter life crisis!

  • Susun rencana dan wujudkan

Memahami apa saja yang Anda inginkan adalah tahap awal sebelum menetapkan tujuan, menyusun rencana hidup, dan mewujudkannya. Mempunyai rencana masa depan penting agar Anda mulai bisa mengetahui langkah apa saja yang bisa dilakukan nantinya, guna mencapai tujuan. Identifikasikan kekurangan dan kelebihan diri, jangka waktu dalam mencapai tujuan, dan actions yang perlu Anda lakukan.

  • Berhenti membandingkan 

Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Jalan hidup pun timeline setiap orang berbeda-beda, jangan jadikan hidup orang lain sebagai patokan pencapaian hidupmu. Hidup Anda bukanlah suatu perlombaan, umumnya hal-hal yang terlihat indah, contohnya di media sosial itu tidak sepenuhnya indah, bisa saja jalan-jalan yang melelahkan dan kurang nyaman telah ditempuh orang lain saat proses pencapaiannya.

  • Berhenti mencari-cari alasan

Akar permasalahan terbesar yang membuat Anda terhambat adalah dengan mencari-cari banyak alasan dan peristiwa ini terus terekam dalam kepala Anda. Hindari pemikiran seperti ini “orang lain lebih pintar, saya akan belajar lebih keras agar menjadi pintar juga” atau “saya minder dengan bentuk tubuh, saya ingin mulai rutin olahraga agar lebih sehat” dan ubah pola pikir Anda.

  • Pilih support system dan lingkunganmu

Selain berusaha sendiri untuk menghindari atau melewati quarter life crisis, dukungan dari lingkungan Anda juga tidak kalah penting. Memiliki keluarga, kolega, dan teman-teman baik juga memberikan dampak positif dalam kehidupan Anda. Ketika Anda sedang terpuruk, mereka bisa menjadi sumber kekuatan untuk Anda bangkit kembali. Support system seperti mereka akan memberikan pengingat sewaktu-waktu Anda melakukan kesalahan dan melalui hal ini, Anda bisa terus berkembang dan maju.

Referensi:

https://www.kompasiana.com/laelanandaa/64154c95d734ba0d81123582/gen-z-dan-quarter-life-crisis-yang-membayanginya 

https://www.idntimes.com/life/inspiration/anjar-triananda-ramadhani-1/masalah-gen-z-pada-masa-quarter-life-crisis-c1c2?page=all 

https://kumparan.com/generasi-milenial/cara-mengatasi-quarter-life-crisis-untuk-milenial-dan-gen-z-sini-merapat-1xgNoKkyA8Y/4 

https://glints.com/id/lowongan/quarter-life-crisis-adalah/