Perempuan Pintar Kelola Uang Tidak Lakukan 5 Hal Ini, Apa Saja?

Perempuan Pintar Kelola Uang Tidak Lakukan 5 Hal Ini, Apa Saja?

Tahukah kamu? Menurut riset yang dilansir dari Kumparan.com, perempuan pintar kelola uang sejak masa mudanya akan memiliki keluarga yang sejahtera di masa mendatang. Apalagi Bureau of Labor Statistics menyebut fakta bahwa 38% perempuan kini memiliki penghasilan lebih besar ketimbang suaminya.

Nah, kalau perempuan tidak pintar-pintar mengelola uang yang dihasilkannya, kesejahteraan keluarga bakal jadi taruhannya. 

Alasan perempuan harus pintar kelola uang

Sebenarnya kenapa, sih, perempuan harus pintar mengelola keuangan? Berikut alasannya:

Memberi gaya hidup yang nyaman bagi keluarga

Banyak perempuan punya peran vital menentukan kesejahteraan keluarga dari cara mereka mengelola keuangan sehari-hari. 

Itu mengapa, ketika perempuan pintar kelola uang, kamu jadi lebih mudah menentukan prioritas kebutuhan, tahu caranya berhemat, bahkan bisa menabung lebih banyak. Terlebih kamu dapat meningkatkan literasi dan kemampuan finansial, yang akan berdampak pada taraf hidup keluarga.    

Menghindari stres karena utang

Ketika kamu pintar mengelola uang, kamu jadi tahu bahwa besar cicilan utang tidak boleh lebih dari 30% total pendapatan setiap bulan. Sehingga kamu tidak terjerat utang berlebihan yang sulit dibayar dan memicu stres. 

Kamu juga akan lebih pilih-pilih saat mengambil cicilan dengan mengutamakan pinjaman yang sifatnya produktif agar tak merugi.   

Siap menghadapi situasi tak terduga

Hidup tidak selamanya berjalan sesuai keinginan kita. Nah, ketika perempuan pintar kelola uang, kamu sudah terbiasa mempersiapkan keuangan untuk risiko terburuk. 

Seperti misalnya, dengan disiplin menyisihkan sejumlah uang untuk dana darurat atau investasi. Yang secara otomatis akan memberi perlindungan terhadap diri kita dan keluarga.  

Menjamin kehidupan yang akan datang 

Mengatur keuangan tak cuma soal kebutuhan hari ini. Tapi kamu akan dituntun untuk juga memikirkan kebutuhan di masa yang akan datang, seperti hari tua. 

Saat memasuki masa pensiun, kamu tidak mungkin terus bekerja. Tapi, kamu tetap membutuhkan uang untuk hidup. Karena itu, kelola uangmu semasa muda untuk bisa digunakan di hari tua. 

5 kesalahan saat perempuan mengelola uang

Mengelola uang memang susah-susah gampang. Nah, agar kamu menjadi perempuan yang pintar mengelola uang, jangan lakukan lima hal berikut:  

Terlalu mementingkan image sosial

Perempuan kadang suka baper sama komentar orang. Apalagi kalau lingkup pergaulannya pada bawa tas branded, dan dia nggak, pasti kepikiran, tuh. Terus maksain diri untuk punya barang mewah juga, tanpa mengukur kemampuan. 

Ini kesalahan yang sekaligus jadi kelemahan perempuan. Jika kamu berupaya untuk lebih bijak, kamu tidak akan terus memandang “rumput tetangga lebih hijau”. Jadi diri sendiri tentu lebih baik, karena membandingkan diri kita dengan orang lain tidak akan pernah ada habisnya.

Jangan terlalu memikirkan image sosial. Dari pada berlomba-lomba mencapai gaya hidup yang bukan milikmu, lebih baik fokus mencari apa yang terbaik untuk diri kamu dan keluarga. Coba hindari pergaulan yang membuat kamu jadi lebih boros dan abai pada pengelolaan keuangan. 

Tidak membuat anggaran (budgeting)

Budgeting jadi langkah awal untuk mengelola keuangan. Jika kamu tidak memiliki unsur dasar ini, kamu akan kesulitan mengelola uang. Budgeting membuat kamu tetap berjalan sesuai jalur yang telah ditetapkan di awal demi mencapai tujuan finansial. 

Kamu bisa menggunakan metode 50-30-20 untuk melakukan budgeting. Alokasikan 50% gaji untuk kebutuhan pokok termasuk cicilan utang. Lalu, 30% untuk memenuhi keinginan termasuk jajan/makan di luar, serta 20% untuk tabungan dana darurat (10%), dan investasi (10%).  

Setelah memiliki anggaran, upayakan untuk selalu stick to budget. Jangan sampai anggaran dibuat untuk tujuan sia-sia. Perempuan pintar kelola uang akan memanfaatkan budgeting untuk membuat kondisi keuangannya selalu surplus.    

Selalu memprioritaskan orang lain

Kesalahan lain yang perempuan sering tidak sadari adalah kerap mendahulukan kepentingan orang lain, seperti anak, suami, orang tua, atau teman. Sehingga mereka sering mengalah dan mengorbankan kondisi finansialnya. 

Sebagai contoh, kamu sudah menganggarkan dana sebesar Rp1 juta untuk ditabung. Namun, anak minta liburan keluarga dan suami butuh dana untuk reparasi kendaraan. Akhirnya, kamu mengalah dengan mengorbankan dana tabungan tersebut untuk dipakai.

Jika kesalahan seperti ini terus dilakukan, bisa-bisa kamu tidak memiliki tabungan yang dapat menjamin hidup kamu di situasi darurat. Karena itu, kamu harus tahu apa yang perlu dilakukan untuk mengamankan kondisi finansialmu di masa depan.    

Punya kebiasaan konsumtif

Terkadang perempuan cenderung lebih konsumtif dalam hal belanja. Misal, membeli pakaian, sepatu, makeup, hingga makanan. Meski ada yang namanya self-reward, tapi usahakan tetap sesuai dengan budget yang sudah dianggarkan. 

Jika kamu tidak bisa mengontrol diri, tentu akan membahayakan kondisi finansial. Bijak mengelola uang bisa dimulai dengan memisahkan antara keinginan dan kebutuhan. Belanjakan keinginan sesuai budget, dan jangan sampai mengambil pos anggaran kebutuhan. 

Kebiasaan konsumtif bisa diubah dengan memiliki kesadaran diri, serta keinginan agar anak tidak mencontoh kebiasaan tersebut yang akan membahayakan kondisi finansial mereka kelak. Kamu pasti nggak mau kan, konsumtif jadi kebiasaan turun-temurun?    

Berinvestasi sekedar ikut-ikutan

Saat berinvestasi, perempuan cenderung hanya mengikuti tren atau ajakan teman. Karena kurangnya pengetahuan seputar investasi, banyak juga perempuan yang menjadi korban kasus investasi bodong. Sehingga perempuan juga dituntut punya literasi seputar finansial agar pintar mengelola uang.

Setiap investasi punya risiko yang menyertainya. Investasi yang bisa memberi return tinggi, tentu sejalan dengan risiko yang tinggi juga. Sebaliknya, jika mau lebih aman dari risiko, kamu bisa memilih instrumen investasi yang memberi return lebih rendah. 

Sebagai upaya mitigasi risiko yang bisa kamu lakukan adalah dengan melakukan diversifikasi, mengetahui tujuan/kebutuhan dari melakukan investasi, serta yang paling penting mengetahui skema risiko dari produk investasi yang dipilih. 

Seperti ketika kamu ingin mendanai di fintech lending, kamu harus paham bahwa semakin tinggi return-nya, semakin tinggi pula risikonya terutama untuk aspek gagal bayar. Jika kamu Lender pemula, sebaiknya mulai dengan memilih proyek pendanaan rendah risiko, ikut mendanai ketika ada dana nganggur, dan memilih Borrower yang punya rekam jejak positif. 

Tidak lupa juga untuk memilih perusahaan fintech lending yang sudah berizin dan diawasi OJK, seperti Investree. Tertarik ingin mendanai sekarang? Daftar jadi Lender di sini!

Yuk, saatnya jadi perempuan bijak yang #PintarKelolaUang agar hidup jadi lebih nyaman, serta bisa capai kesejahteraan finansial kini dan nanti.   

Referensi:

Agustina Melani. 24 April 2023. 3 Kesalahan Perempuan saat Kelola Keuangan. Liputan6.com: https://bit.ly/434EhdE

Tim Simulasi Kredit. 5 Kesalahan Umum Perempuan dalam Mengelola Keuangan. Simulasikredit.com: https://bit.ly/3COxVV5