Tips Ajarkan Anak Agar Gemar Menabung

Aktivitas menabung memakan proses dan waktu. Itu mengapa dibutuhkan kesabaran. Selain mengajarkan anak untuk pintar mengatur keuangan, juga mengajarkan mereka untuk lebih bersabar. Memahami sebuah proses untuk mencapai apa yang diinginkan. Anak akan diajarkan untuk lebih menghargai uang.

Menabung lebih baik diajarkan kepada anak sedini mungkin. Meski Anda memiliki kondisi ekonomi yang berlebih sekalipun, sebaiknya ilmu menabung tetap harus diajarkan kepada anak. Dengan gemar menabung, anak akan lebih menghargai sebuah pemberian. Tidak terus-terusan hanya menuntut. Ini bisa sekaligus mengajarkan anak untuk hidup mandiri.

Jangan terlalu memanjakan anak soal keuangan. Menabung juga merupakan bagian dari pendidikan finansial. Karena akhirnya, anak akan terbiasa untuk menjalani pola hidup hemat. Ketika mereka bisa menghasilkan uang sendiri, mereka akan mampu mengatur keuangannya dengan baik. Berikut Investree punya tips ajarkan anak untuk gemar menabung. Simak ulasannya di bawah ini!

Beri perbedaan antara keinginan vs kebutuhan

Ketika ingin mengajarkan anak untuk menabung, langkah pertama Anda adalah memberi tahu mereka apa saja yang termasuk kebutuhan pokok, seperti kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Serta apa saja yang termasuk keinginan, misalnya mainan, rekreasi, atau alat transportasi. Beri pemahaman bahwa kebutuhan harus dipenuhi lebih dulu. Baru keinginan diletakkan paling akhir, setelah semua kebutuhan telah terpenuhi. Itu pun dalam pemenuhan kebutuhan, perlu diajarkan untuk tidak berlebihan. Seperti makan secukupnya dan membeli pakaian seperlunya. Tidak dengan membeli pakaian sebanyak-banyaknya hingga akhirnya menumpuk. Karena hal tersebut sudah termasuk pada kategori pemenuhan keinginan, bukan lagi kebutuhan.

Beri kesempatan untuk mengelola uang sendiri

Agar anak bisa belajar bertanggung jawab, tentu harus dimulai dengan memberinya sebuah tanggung jawab. Dengan memberi mereka jatah uang bulanan atau mingguan yang kemudian harus mereka kelola sendiri. Dengan memberi mereka dua konsekuensi utama. Yaitu, sebelum jangka waktunya habis, tidak boleh meminta lagi. Lalu yang kedua, dari jatah uang tersebut, harus ada sisanya untuk bisa mereka tabung. Tentu Anda juga harus mampu mengukur berapa uang yang anak butuhkan agar cukup untuk memenuhi kebutuhannya sekaligus cukup untuk mereka tabung. Anda juga harus konsisten terhadap ketentuan yang telah Anda buat sendiri. Jangan lalu karena tidak tega, Anda sendiri yang justru menambah jatah uang anak. Bisa-bisa anak Anda malah tidak jadi berhemat dan menabung, tapi justru jadi semakin konsumtif.

Ajak anak untuk memiliki tujuan dan harapan

Untuk membuat anak semakin semangat untuk menabung, tanamkan pada anak sebuah tujuan yang ingin mereka capai. Dan yakinkan mereka bahwa apa yang menjadi harapan akan tercapai bila mau berusaha. Misal, anak Anda sedang ingin sepeda baru. Beri tahu harga dari sepeda yang mereka inginkan dan bagaimana pembagian keuangan yang harus mereka lakukan. Tanyakan kepada anak Anda, kapan tujuan tersebut ingin mereka realisasikan. Lalu, Anda hanya perlu memberi tahu anak Anda, berapa uang yang harus mereka tabung setiap bulannya agar bisa mencapai tujuan tersebut. Mulai latih anak Anda untuk membuat tujuan jangka pendek, menengah, serta jangka panjang. Namun, sesekali tidak masalah untuk memberi mereka apresiasi karena telah jago menabung. Seperti menambahkan uang Anda ke tabungan anak agar mereka bisa membeli apa yang mereka inginkan.

Ajarkan anak cara mengelola keuangan yang baik

Hal ini bisa dilakukan dengan meminta anak untuk mencatat pengeluaran mereka setiap hari. Dan menjumlahkannya di setiap akhir pekan. Melalui catatan pengeluaran, Anda bisa mengajak anak untuk mengukur sendiri apakah pengeluaran mereka sudah termasuk hemat atau justru belum. Lalu, Anda juga bisa membelikan celengan karakter favorit agar mereka lebih bersemangat untuk menabung. Atau mengajarkan pola penyimpanan uang terpisah ke dalam beberapa amplop warna-warni. Misalkan, untuk uang tabungan dimasukkan ke dalam amplop berwarna biru, sedangkan uang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dimasukkan ke dalam amplop berwarna merah. Sampai dewasa kelak, mereka akan terbiasa memisahkan uang tabungannya sendiri dan tidak mudah tergoda untuk menggunakannya.

Beri contoh sebagai panutan

Anda sebagai orang tuanya harus bisa memberi contoh. Daripada hanya sekadar teori, mereka akan lebih mudah meniru atau mencontoh orang tuanya. Bila anak Anda sedang berjuang untuk menabung demi mendapatkan apa yang mereka inginkan, Anda jangan justru berfoya-foya. Pasti anak akan melihatnya dan dengan mudah pula mencontohnya. Jadi gagal, deh, buat mereka bisa menabung!

Tunjukkan kepada anak bahwa untuk mendapatkan sesuatu memang perlu proses dan usaha. Agar mereka paham konsep menabung sehingga tidak keberatan untuk melakukannya. Penting untuk membuat aktivitas menabung menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Karena pasti anak tidak akan suka bila orang tua hanya memaksakan kehendak tanpa memberi pelajaran yang menyenangkan.

Buatkan rekening sendiri

Setelah uang tabungan anak Anda mencukupi jumlah tertentu, ajak mereka untuk membuka rekening di bank. Ajarkan bahwa bank adalah tempat teraman untuk mereka menyimpan uang. Lebih baik lagi untuk mulai mengajarkan mereka menaruh uang tabungannya pada instrumen investasi. Tentu Anda harus memilih instrumen investasi yang paling aman dan bisa dilakukan dengan nominal yang kecil lebih dulu. Kalau mereka sudah terbiasa melakukannya sedari kecil, pasti ketika dewasa mereka tidak akan kesulitan lagi untuk melakukan investasi. Dan yang terpenting, anak jadi bisa lebih menghargai uang yang mereka miliki.

Tak ada ruginya mengajarkan anak untuk gemar menabung sedari kecil. Tidak ada kata terlalu cepat. Justru anak akan memiliki pola finansial yang positif hingga mereka dewasa. Bisa menjadi senjata untuk menghalau godaan konsumtif ketika mereka sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Pasti Anda tidak ingin kondisi finansial anak Anda di masa depan menjadi kacau karena mereka tidak bisa mengendalikan keinginan dan menjadi terlalu konsumtif, kan? Oleh karena itu, ajaran untuk gemar menabung harus dimulai sedini mungkin. Agar mereka bisa melek terhadap literasi keuangan, yang mana bisa bermanfaat bagi diri mereka sendiri di masa yang akan datang.

Referensi:
Dhita Koesno. 8 Februari 2018. Melatih Anak Rajin Menabung Tidaklah Sulit dengan Cara Ini. Liputan6.com (Bisnis): https://bit.ly/2UGVJmj
Rebecca Lake. 23 Mei 2018. 10 Tips to Teach Your Child to Save Money. Investopedia: https://bit.ly/2TPwuxP